Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa siswa yang rendah hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru mendominasi pembelajaran, sehingga kegiatan yang dilakukan di sekolah kurang optimal. Untuk memecahkan masalah ini maka diterapkan model pembelajaran bermain peran (role playing). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang memperoleh hasil belajar yang rendah dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga hasil belajar tidak mencapai KKM sehingga diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran bermain peran (role playing) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Rencana tindakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian yang mengacu pada teori Kemmis dan Taggart dalam Suwarsih Madya (2006:10) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Didalam setiap siklus terdapat 3 tahap, yaitu: perencanaan (Pembuatan RPP, lembar observasi dan lembar evaluasi), implementasi RPP, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngajaran 03 yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan 12 perempuan. Dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini pengumpulan data melalui teknik tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang dipakai adalah lembar evaluasi dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perhitungan manual serta analisis data dengan SPSS versi 20. Model pembelajaran bermain peran (role playing) efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terbukti saat sebelum tindakan, dari total 27 siswa, 21 siswa (77,7%) siswa tidak tuntas dan 6 siswa (22,2%) yang tuntas. Kemudian diberikan tindakan pada siklus 1, dan hasilnya 14 siswa (51,8%) tuntas dan siswa yang tidak tuntas menjadi 13 siswa (48,1%). Namun karena masih ada siswa yang belum tuntas dan karena ketuntasan belajar belum mencapai target (80%) maka tindakan dilanjutkan pada Siklus 2. Disiklus 2, hasil belajar siswa meningkat, terbukti dengan ketuntasan hasil belajar 27 siswa mencapai KKM (65) dengan kata lain 27 siswa (100%) tuntas. Dengan demikian, model pembelajaran bermain peran (role playing) telah berhasil meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 sesuai dengan yang diharapkan.