Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Cooperative Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada Siswa kelas 3 SDN Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun 2013/2014

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kurang menariknya seorang guru dalam menyajikan pelajaran Matematika dan , selain itu di dalam proses belajar mengajar guru lebih menggunakan metode konvensional. Dengan keadaan seperti ini menjadikan siswa sulit unuk belajar dan memahami materi pembelajaran, sehingga siswa menjadi pasif dan merasa sulit mempelajari pelajaran Matematika. Sehingga hasil belajar matematika siswa rendah dan banyak yang belum mencapai KKM (65) yaitu sebanyak 71,42% sedangkan yang mencapai KKM yaitu 28,58% Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas 3 SDN Purworejo semester 2 tahun 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan desain penelitian menurut Kemmis dan Taggart yang terdiri dari tiga langkah yaitu : penyusunan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi, refleksi. Dalam penelitian ini terdapat 2 siklus, setiap 1 siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 3 yang berjumlah 21 siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes. Teknik tes berupa lembar evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran, sedangkan teknik non tes berupa lembar observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, pembelajaran mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran STAD yang terdiri atas enam tahapan yaitu penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kerja tim, kuis dan penghargaan. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa model STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada sisiwa kelas 3. Hal ini dapat kita lihat dari kondisi awal, siklus 1 siklus 2, yang mengalami peningkatan. Pada kondisi awal nilai rata-rata sisiwa yaitu 62,85 belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM:65) berjumlah 6 sisiwa (28,58%) dan yang belum memenuhi KKM berjumlah 15 siswa (71,42%). Di siklus 1 dengan menerapkan model STAD rata-rata siswa meningkat menjadi 74,5 siswa yang sudah mencapai KKM yaitu 13 (62%) sedangkan yang belum mencapai KKM sebanyak 8 (38%). Pada pembelajaran disiklus 2 rata-rata siswa meningkat menjadi 80,7%. Siswa yang sudah memenuhi KKM yaitu 19 sisiwa (91%) dan siswa yang tidak memenuhi KKM berjumlah 2 siswa (9%). Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas 3 SDN Purworejo.