Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/10513
Title: | Ancaman dari Istri Bukan Yahudi: suatu tinjauan sosio-feminis terhadap kewajiban menceraikan perempuan asing menurut Ezra 9-10 |
Authors: | Pattiapon, Della |
Keywords: | perempuan asing;identitas;patriarki;Ezra;Ezra 9-10 |
Issue Date: | 2016 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Pada tahun 538 SZB, orang Israel diizinkan pulang dari pembuangan di Babilonia ke Yerusalem oleh Koresh, raja Persia. Alkitab mencatat bahwa pengambalian orang Israel terjadi dalam beberapa tahapan dengan masing-masing pemimpin, yang sekaligus menunjukan proses pemulihan Yehuda. Ezra diutus oleh pemerintahan Persia untuk kembali bersama-sama dengan kelompoknya pada tahapan ketiga. Narasi Ezra 9-10 mengawali cerita ketika para pengikut Ezra mendapati orang-orang Israel yang datang ditahapan sebelumnya telah menikah dengan orang-orang tanah yang nantinya merujuk terhadap perempuan asing. Ezra dalam teks digambarkan sebagai seorang imam, keimanan memiliki peran besar ketika Bait Allah di saman Salomo dan sampai pada kejatuhannya mereka di Babilonia, peran keimanan menjadi melemah ketika Bait Suci dihancurkan, maka terjadilah krisis identitas yang bergejolak bagi orang-orang Israel di pembuangan. Narasi Ezra sangat melekat dengan sumber P, terlihat dari Ezra menunjukan dunia keimanan yang tertib akan pembedaan najis atau tidak najis, murni atau tidak murni serta kudus dan tidak kudus, terlihat dari aturannya terhadap perkawinan campuran dan pengusiran terhadap perempuan asing. Tesis ini ingin melihat ancaman apa dari perempuan bukan Yahudi sehingga membuat mereka dikucilkan dalam komunitas Israel sejati. Dari berbagai teori dan temua penulis menemukan bahwa alasan pelarangan terhadap perkawinan dengan perempuan asing lebih berhubungan pada bahaya yang dibawa oleh perempuan asing tersebut bahwa mereka dapat membuat polusi tanah yang mereka diami dengan ketidakmurnian/ketidaksucian mereka (kondisi mereka yang kotor/ tidak bersih) gambaran perempuan yang membuat tempatnya berdiam tidak suci dengan darah menstruasinya yang kotor (Imamat 15:19-24). Jadi di sini penulis Ezra bermasalah dengan kehadiran perempuan asing bukan karena ia melihat mereka sebagai sumber dosa apostasy melainkan karena ia melihat kondisi mereka yang adalah sumber polusi. Di sini perempuan berfungsi sebagai korban dari sistem kembar dari kolonial dan patriarki. Mereka membantu menjatuhkan satu sistem dan meninggikan sistem yang lainnya, perempuan berfungsi sebagai pembatas dari identitas etnik dan subjektifitas, dan juga sebagai penanda dari kekuatan nasional. Namun dari berbagai kekuasaan patriakal bagi perepmuan asing di saat itu, ada suara lain dari perempuan bahawa. Sehingga kehadiran para perempuan itu mau membrikan perenungan bahwa, apakah kamu mau hidup dengan melihat multikultural dan multireligiusitas, perbedaan ras, kelas, gender, sebagai sesuatu yang indah atau hidup dengan kekakuan. Inilah suara lain yang muncul dari perempuan-perempuan disaat itu. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/10513 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752013026_BAB I.pdf | BAB I | 446.49 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_BAB II.pdf | BAB II | 1.76 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_BAB III.pdf | BAB III | 969.09 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_BAB IV.pdf | BAB IV | 825.85 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_BAB V.pdf | BAB V | 148.62 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 506.31 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752013026_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.