Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/10541
Title: | Ouw Negeri Sempe: pemaknaan simbol sempe sebagai identitas sosial di Negeri Ouw - Maluku |
Authors: | Seilatu, Frendly |
Keywords: | budaya;seni;simbol;identitas sosial;sempe;negeri Ouw |
Issue Date: | 2016 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Salah satu kenyataan objektif yang kelihatan secara jelas dalam konteks Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral adat dan berbagai kemampuan serta kebiasaan lain. Kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku pengubah dan penikmat dari seni itu sendiri. Dalam penarapannya masyarakat melihat seni dari hasil budaya sebagai simbol yang direfleksikan sebagai identitas suatu masyarakat dalam kehidupan sosialnya. Demikian juga halnya dengan budaya yang dimiliki oleh Masyarakat negeri Ouw di Maluku, yang mana terdapat kerajinan gerabah yang terbuat dari tanah liat. Hasil gerabah yang dimiliki beragam bentuk dan fungsi, yakni sempe, balanga, tajela, porna, tampayang, kendi, pot bunga dan lainnya. Sempe merupakan salah satu hasil gerabah yang begitu fenomenal dalam budaya masyarakat Maluku. Sempe merupakan tempat penyajian papeda, makanan khas asal Maluku. Ouw negeri sempe merupakan identitas sosial negeri Ouw, yang diberikan oleh masyarakat Ambon-Lease dikarenakan negeri Ouw adalah satu-satunya negeri penghasil atau pengrajin sempe dari dahulu hingga sampai pada saat ini. Namun pada kenyataannya tidak semua masyarakat negeri Ouw merupakan pengrajin sempe, tetapi masyarakat negeri Ouw menerima identitas tersebut karena bangga atas budaya yang mereka miliki. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti bagaimana mereka memahami dan memaknai simbol sempe sebagai identitas sosial negeri Ouw? Dengan mengacu pada literatur-literatur tentang seni, simbol dan identitas. Penulis mendapatkan bahwa masyarakat negeri Ouw memaknai simbol sempe sebagai identitas dengan tiga pemaknaan. Pertama rasa memiliki terhadap warisan budaya, pengikat persaudaraan hubungan gandong Ouw dan Seith, dan kehidupan yang dicerminkan dari sempe dilihat dari cara pembuatannya. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/10541 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752014028_BAB I.pdf | BAB I | 666.95 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_BAB II.pdf | BAB II | 513.05 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_BAB III.pdf | BAB III | 1.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_BAB IV.pdf | BAB IV | 469.8 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_BAB V.pdf | BAB V | 207.95 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 353.54 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752014028_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.01 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.