Upaya Penggunaan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Mendeskripsi Secara Tertulis Tema Hewan dan Tumbuhan Siswa Kelas II SDN 1 Muncar Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Semester 2 Tahun 2011/2012.

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah dalam proses belajar, penyampaian materi pembelajaran dengan metode ceramah mengakibatkan siswa tidak memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung sehingga hasil pembelajaran tidak dapat mencapai optimal. Rumusan masalah dalam penelitian ini, apakah melalui penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsi secara tertulis tema hewan dan tumbuhan siswa kelas II SDN 1 Muncar, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung semester 2 tahun 2011/2012. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan model spiral dari S. Kemmis dan Mc Taggart dengan pendekatan inkuiri yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 tahap yakni perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi. Teknik pengumpulkan data adalah non tes. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Teknik analisis yang terdiri dari prosentase, skor maksimal-minimal, dan rata-rata. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 1 Muncar dengan jumlah 37 siswa yang terdiri dari 23 siswa putra dan 14 siswa putri. Hasil yang diperoleh melalui penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keterampilan mendeskripsi secara tertulis tema hewan dan tumbuhan siswa kelas II SDN 1 Muncar, kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung semester 2 tahun 2011/2012. Peningkatan keterampilan mendeskripsi secara tertulis tema hewan dan tumbuhan siswa kelas II dapat dilihat melalui peningkatan ketuntasan belajar dengan KKM yaitu ≥ 70, yakni dari 18,92% pada pra siklus, meningkat menjadi 81,08 % pada siklus 1 dan 97,30% pada siklus 2. Terjadi peningkatan rata-rata kelas dari 55,03 pada pra siklus, meningkat menjadi 76,68 pada siklus 1 dan menjadi 84,33% pada siklus 2. Peningkatan skor minimal dari 32 pada pra siklus, menjadi 62 pada siklus 1, dan menjadi 69 pada siklus 2. Peningkatan skor maksimal dari 76 pada pra siklus, menjadi 88 pada siklus I, dan menjadi 92 pada siklus II. Saran yang diajukan bagi guru sebaiknya menerapkan pendekatan inkuiri agar siswa dapat melakukan pengamatan secara langsung. Bagi siswa pendekatan inkuiri menuntut siswa untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri.