Implementasi Algoritma K–Means dalam Keputusan Pemberian Beasiswa: studi kasus SMA Santo Bernadus Pekalongan

Abstract

Setiap siswa berhak mendapatkan beasiswa yang tersedia di sekolah. SMA Santo Berrnadus Pekalongan mempunyai kriteria dan penilaian tersendiri untuk setiap siswa calon penerima beasiswa. Penilaian ini dilakukan karena jumlah beasiswa yang terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah pelamar beasiswa. Implementasi algoritma K-Means dapat membantu pihak sekolah dalam klasifikasi calon penerima beasiswa ke dalam cluster layak diberikan beasiswa. Pengelompokan ini dibuat berdasarkan hasil perhitungan nilai setiap siswa yang kemudian disesuaikan dengan masing-masing cluster pada algoritma K-Means. Pengelompokan siswa menggunakan algoritma K-Means dapat membantu pihak sekolah untuk memutuskan jumlah siswa yang layak diberikan beasiswa sesuai dengan beasiswa yang tersedia.

Each student have right to get a scholarships in schools. SMA Santo Bernadus Pekalongan has its own criteria and assessment for each student scholarship recipients. The assessment was performed because the number of scholarships is limited and not comparable with the number of scholarship applicants. Implementation of the K-Means algorithm can help the school in classifying the applicants into clusters deserves a scholarship. These groupings are based on the calculation value of each of the students then matched with each cluster on the K-Means algorithm. Grouping students using the K-Means algorithm can help the school to decide the number of eligible students awarded scholarships in accordance with available scholarships.