Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan Lansia dengan Hipertensi di Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang

Abstract

Latar belakang. Setiap tahunnya jumlah lansia di Indonesia bertambah, seperti data yang diperoleh dari Proyeksi Badan Pusat Statistik menunjukkan jumlah lansia di Indonesia mengalami peningkatan dari 11 juta jiwa (tahun 1990) menjadi 19 juta jiwa (tahun 2005-2010).Seiring bertambah jumlah dan peningkatan UHH (Usia Harapan Hidup) lansia, maka masalah mengenai kesehatan juga meningkat.Salah satu penyakit yang diderita oleh lansia adalah hipertensi. Pola konsumsi pangan sangat berpengaruh terhadap hipertensi. Belum ada pengkajian mengenai pola konsumsi pangan pada lansia dengan hipertensi, yang dilakukan di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi pangan pada lansia dengan hipertensi di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.Metode penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross Sectional dan jumlah sampel sebanyak 50 orang dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Pengambilan data menggunakan food frequency kuesioner dan dianalisis dengan uji statistic Chi Square. Hasil Penelitian.Hasil uji statistik menunjukkan adanyahubungan yang bermakna antara pola konsumsi pangan dengan hipertensi, dengan tingkat kemaknaan P≤0.05. Makanan pencegah hipertensi yang berhubungan hipertensi yaitu tomat, brokoli, bayam, pisang, semangka, ketimun, ikan air tawar, ayam tanpa kulit, dan kacang kedelai. Sedangkan untuk makanan pemicu hipertensi yang memiliki hubungan dengan hipertensi adalah daging dengan kulit ayam, kerupuk, jeroan, ikan asin, pindang, telur asin, kopi, dan teh dengan garam.