Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Toilet Training pada Anak Pertama Usia Toddler Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Ibu di Kecamatan Getasan

Abstract

Latar Belakang: Erikson (dalam Papalia, dkk., 2008) mengidentifikasi periode 1 – 3 tahun atau toddler adalah tahap perkembangan kepribadian, otonomi versus malu-malu dan ragu. Apabila kebutuhan untuk membentuk dasar kepercayaan telah terpuaskan mereka siap meninggalkan ketergantungan menjadi memiliki kontrol, mandiri dan otonomi (Wong, dkk., 2008). Toilet training merupakan langkah penting menuju otonomi dan kontrol diri pada usia toddler (Papalia, dkk., 2008). Keberhasilan menguasai tugas-tugas perkembangan pada toddler sangat bergantung pada bimbingan dari orang lain, dalam hal ini adalah orang tua khususnya ibu (Suryabudhi, 2003). Dalam pelaksanaan toilet training, anak tidak selalu langsung berhasil dalam waktu yang singkat. Ada banyak reaksi yang akan muncul pada anak dan mengakibatkan timbulnya kecemasan bagi ibu dalam toilet training. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu dalam toilet training pada anak usia toddler berdasarkan pendidikan ibu di Kecamatan Getasan. Metode: penelitian menggunakan metode kuantitatif komparatif dengan menggunakan angket. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik probability sampling: proportionate stratified random sampling. Hasil: 32 orang Ibu (64%) yang tidak lulus pendidikan dasar dan 38 orang Ibu (76%) yang lulus pendidikan menengah memiliki tingkat kecemasan sedang. Simpulan: Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan Ibu dalam toilet training baik yang tidak lulus Pendidikan Dasar, maupun yang lulus Pendidikan Menengah.