Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Akseptor KB di Puskesmas Tegalrejo Salatiga

Abstract

Jumlah penduduk Indonesia, menempati posisi keempat terbesar di dunia, dengan laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Tugas program KB yaitu menurunkan fertilitas agar dapat mengurangi beban pembangunan demi terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma atau menghalangi pertemuan sel telur dengan sel sperma. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor tentang pemilihan alat kontasepsi di Puskesmas Tegalrejo Salatiga. Jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan Cross Sectional. Dalam penelitian jumlah rata-rata kunjungan akseptor tahun 2012 di Puskesmas Tegalrejo Salatiga sebanyak 1.208 akseptor, dan pada bulan Januari-April sebanyak 322 responden. Sampel yang diambil sebanyak 76 responden dengan teknik Quota Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner.Uji statistik yang digunakan Chi Square (α< 0,05). Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dalam pemilihan alat kontrasepsi non merode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor KB di Puskesmas Tegalrejo Salatiga adalah faktor umur (p= 0,007), jumlah anak (p= 0,01), pendidikan (p= 0,01) dan dukungan suami (p= 0,001). Faktor-faktor lain yang tidak memiliki hubungan yang signifikan dalam pemilihan Alat kontrasepsi Non MKJP adalah faktor pekerjaan (p=0,298), penghasilan (p=0,079) dan pengetahuan (p=0,562).