Dampak Program Pertanian Organik pada Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi: Studi Kasus Komparatif di Kelurahan Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Abstract

Penelitian tentang Dampak Program Organik pada Produktivitas dan Pendapatan Petani Padi telah dilaksanakan 8 Agustus 2011 sampai dengan 8 September 2011 di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Jawa Tengah. Tujuan penelitian adalah 1) Menggambarkan dampak program oraganik pada produktivitas dan pendapatan petani padi. 2) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi petani dalam penerapan pertanian organik. Jenis penelitian ini digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus komparatif. Penentuan partisipan serta key informant, dilakukan dengan metode pengambilan sampel yang tidak acak juga dikenal metode sensus atau sampel jenuh. Teknik analisa data yang dipakai adalah analisis naratif. Untuk data tentang penerimaan total (TR), biaya total (TC), dan pendapatan petani (Pd) dihitung dalam hektar per musim tanam (ha/MT) dan analisis dengan Miscrosoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat penurunan produktivitas sesudah mengikuti program padi organik, karena proses penyesuaian lahan dan lingkungan sekitar, keterbatasan pengadaan pupuk organik, serta adanya keterlambatan pemberian pupuk ke lahan dan serangan hama dan penyakit seperti: tikus, burung pipit, wereng, ulat daun dan walang sangit, 2) pendapatan petani padi juga mengalami penurunan sesudah mengikuti program padi organik, yang disebabkan adanya penurunan produktivitas petani dan kenaikan biaya variabel tenaga kerja, meskipun ada penurunan biaya variabel pupuk organik, 3) kendala terbesar dalam penerapan padi organik adalah adanya kesulitan dalam pengolahan lahan, keterbatasan pengadaan pupuk organik karena jumlah pupuk yang siap digunakan tidak mencukupi, kurangnya minat tenaga kerja muda untuk bekerja di bidang pertanian, dan semakin menurunnya kinerja petani yang berusia lanjut serta kurangnya pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara terpadu dengan memanfaatkan musuh alami seperti serangga dan penanaman tanaman pengusir hama seperti tanaman lavender, kenikir dan kemangi.