Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/12256
Title: Kearifan Lokal dalam Membangun Masyarakat Harmoni di Banjar Bongan Munduk Tabanan-Bali
Authors: Widilaksmi, Wayan
Issue Date: 2014
Publisher: Program Studi Teologi FTEO-UKSW
Abstract: Transmigrasi penduduk sudah menjadi hal biasa dikalangan masyarakat di Indonesia, hal ini dilakukan oleh pemerintah dengan alasan pemerataan penduduk. Namun disisi lain perpindahan penduduk dari satu daerah kedaerah lain bisa juga disebabkan oleh faktor-faktor yang lain misalnya faktor sosial, faktor ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu daerah yang kedatangan cukup banyak penduduk pendatang adalah pulau Bali. Pulau Bali yang dikenal sebagai tempat pariwisata mancanegara yang membuka peluang besar bagi orang-orang yang ingin mendapat penghasilan yang lumayan banyak (bisa dikatakan demikian) karena pulau Bali merupakan objek wisata mancanegara yang secara langsung akan mempengaruhi perekonomian penduduknya. Dengan adanya kedatangan penduduk pendatang tentu akan memberi dampak baik bagi sosial, ekonomi, budaya, dan agama. Namun dalam situasi kemajemukan tersebut, Bali dinilai dapat menjaga keharmonisan masyarakatnya dalam pola hidup rukun antar umat beragama. Sering kita mendengar dibeberapa daerah mengalami konflik yang mengatas namakan agama. Namun berbeda dengan daerah yang satu ini. Salah satu daerah yang penduduknya mengalami percampuran budaya, ras, dan agama dan belum pernah mengalami konflik adalah Banjar Bongan Munduk yang terletak di daerah Tabanan-Bali. Penduduknya merupakan percampuran dari penduduk asli dan penduduk pendatang yang beragama Hindu, Kristen, dan Islam. Dalam jurnal ini, penulis mengumpulkan data dan menganalisa mengapa masyarakat di Banjar Bongan Munduk dapat hidup rukun dan nilai-nilai apa yang dimiliki oleh masing-masing golongan Hindu, Kristen, dan Islam. Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk menganalisa data yang penulis peroleh di tempat penelitian, penulis menggunakan teori Pluralisme yang berisikan pengertian pluralisme, prinsip pluralisme, konsep pluralisme, dan titik temu agama. Data yang penulis peroleh dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Hasilnya adalah penduduk Banjar Bongan Munduk dapat hidup rukun disebabkan karena penduduk Banjar bongan munduk mengaplikasikan prinsip dan konsep pluralisme dengan benar yakni sikap terbuka, toleransi, menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya. Disamping itu, masyarakat Banjar Bongan Munduk juga menerapkan ajaran agama mereka masing-masing dengan baik tanpa membandingkan ajaran yang mereka anut dengan ajaran yang lainnya atau tidak saling menghakimi satu dengan yang lainnya. Dengan demikian sebagai sumbangan positif bagi masyarakat luas, sikap masyarakat Banjar Bongan Munduk dalam menghadapi tantangan kemajemukan dapat menjadi contoh atau teladan bagi masyarakat didaerah lainnya dalam membangun masyarakat yang harmoni.
Description: Tidak diijinkan karya tersebut diunggah ke dalam aplikasi Repositori Perpustakaan Universitas dikarenakan masih ada kekurangan administrasi.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/12256
Appears in Collections:T1 - Theology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_712009054_Judul.pdfHalaman Judul1.45 MBAdobe PDFView/Open
T1_712009054_Abstract.pdfAbstract117.1 kBAdobe PDFView/Open
T1_712009054_Full text.pdf
  Restricted Access
Full text974.21 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.