Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/1256
Title: Two Ways Communication : Sebuah Model Pembelajaran dalam Komunitas Samin di Sukolilo Pati
Authors: Darmastuti, Rini
Prasela, Mustika Kuri
Keywords: komunitas Samin;sinau nulis;komunikasi dua arah
Issue Date: May-2010
Publisher: Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN ‘Veteran’ Yogyakarta dan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI)
Abstract: Learning process which is called school by Samin community is still going until today. It is called ‘sinau nulis'. For them, learning is not determined on the process of knowing alphabet and numbers, but more over knowing as lifelong learning. That is learning on how to survive in life and everything that is needed to stand strong when they have to cope with challenges. Then so, ‘sinau nulis' is only small part of what they interpret as learning. However, learn to read and learn to write is an important part of the daily life of the Samin Community. For the shake of trading transaction and communication through media, they learn reading and writing competence of Bahasa Indonesia. While formal school is using classical method of learning which is in a way can be deemed as an one way of communication process where the teacher teaches students without any significant degree of chance to respond directly, the process of Samin lifelong learning is interestingly recognized as a practive of two ways communication. Hence, this paper will firstly describe some findings regarding the pattern of two way in ‘sinau nulis' and then secondly promote that model as a resolution of way of learning.
Proses pembelajaran yang sering disebut oleh komunitas Samin sebagai sekolah masih berlangsung sampai saat ini. Proses pembelajaran ini sering disebut dengan ‘Sinau Nulis'. Dalam kehidupan mereka, belajar bukan hanya dipahami sebagai proses untuk mempelajari huruf dan angka, tetapi dipahami sebagai pembelajaran seumur hidup. Secara khusu, berarti belajar tentang bagaimana bertahan hidup dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk tetap kuat dalam menghadapi tantangan yang ada. Oleh karena itu, 'Sinau Nulis' hanya dilihat sebagai bagian kecil dari apa yang mereka pahami sebagai belajar. Meski demikian, belajar membaca dan menulis tetap merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari komunitas Samin. Hal ini terjadi karena pada saat ini merema mulai menggunakan HP, teknologi dan sepeda motor. Untuk bertransaksi dan menggunakan media massa, mereka membutuhkan kemampuan membaca dan menulis dalam bahasa Indonesia. Sayangnya proses belajar baca dan tulis yang saat ini mereka selenggarakan belum bisa menyebar ke seluruh komunitas karena keterbatasan guru, tempat dan waktu. Sisi yang menarik untuk dicermati adalah pada saat proses pembelajaran seumur hidup ini dipraktekkan dengan sistem komunikasi dua arah. Sehingga lebih lanjut, tulisan ini akan menggambarkan beberapa temuan tentang fakta komunikasi dua arah dalam proses ‘sinau nulis'.
Description: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 8, No. 2, Mei-Agustus 2010, p. 204-216
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1256
ISSN: 1693-3029
Appears in Collections:Published Research Reports

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ART_Rini D-Mustika KP_Two ways communication_Abstract.pdfAbstract789.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.