Analisis Biaya dan Penetapan Harga Pokok Produksi pada Manisan Carica di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Cemerlang Kabupaten Wonosobo

Abstract

Salah satu cara meningkatkan potensi daerah adalah melalui pendekatan OVOP (One Village One Product). Kabupaten Wonosobo mengunggulkan buah carica (pepaya gunung) sebagai produk OVOP. PKBM Cemerlang merupakan salah satu produsen manisan carica yang menentukan HPP (Harga Pokok Produksi) dalam membuat produk manisan carica. Perhitungan HPP dilakukan dengan mengumpulkan dan menjumlahkan seluruh unsur biaya produksi. Saat ini penentuan harga pokok produksi di PKBM Cemerlang dengan berdasarkan intuitif atau dengan metode naive cost plus yaitu penetapan harga yang apa adanya. Hal tersebut dapat mengakibatkan undervalue dan mengganggu keberlangsungan usaha. Penentuan HPP dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komponen biaya yang terbesar pada pembuatan manisan carica di PKBM Cemerlang, membandingkan harga pokok produksi yang dilakukan oleh PKBM Cemerlang dengan metode analisis full costing dan variable costing, serta menganalisis kemampuan usaha manisan carica di PKBM Cemerlang dalam menghasilkan laba kotor. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen biaya yang terbesar pada pembuatan manisan carica di PKBM Cemerlang adalah biaya gaji karyawan tetap yaitu sebesar 69,87%. Harga pokok produksi aktual yang diperoleh dari hasil perhitungan PKBM Cemerlang adalah sebesar Rp 3.157,03 sedangkan hasil perhitungan aktual menggunakan metode full costing dan variable costing adalah sebesar Rp 3.239,99 dan Rp 2.450,00. Kemampuan usaha manisan carica di PKBM Cemerlang dalam menghasilkan laba kotor ditinjau dari hasil analisis marjin kontribusi sebesar 74,17%, BEP sebesar 74,17% dan profitabilitas sebesar 61,01%.