Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/12978
Title: Konsep Keselamatan Menurut Pengikut Agama Marapu: Studi sosio-Teologis terhadap Konsep Keselamatan Menurut Pengikut Agama Marapu di Desa Wahang, Kabupaten Sumba Timur
Authors: Ama, Simson Tamu
Keywords: masyarakat;agama marapu;ritual;leluhur;keselamatan
Issue Date: 2016
Publisher: Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW
Abstract: Agama sebagai basis nilai interaksi bagi masing-masing penganutnya. Sebagai basis nilai interaksi, agama memberi arah pada tujuan-tujuan kehidupan yang baik. Hidup dalam situasi yang baik atau hidup ‘selamat’ adalah tujuan dari manusia beragama. Konsep ‘hidup selamat’ dalam setiap agama tentu muncul dengan ‘wajah’ yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk mencapai tujuan itu, berbagai macam ‘persyaratan’ muncul untuk mengarahkan tindakan penganutnya dalam berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Persyaratan bertindak dan berperilaku yang baik merepresentasikan nilai agama tentang keselamatan atau dengan kata lain perbuatan baik menjamin penganutnya untuk selamat. Marapu merupakan agama yang diyakini oleh masyarakat Sumba sebagai agama warisan leluhur yang menjadi basis bagi mereka memersepsi Tuhan, manusia, dan lingkungan (alam). Relasi bermakna tentang Tuhan, manusia dan lingkungan alam itu diyakini akan membawa hidup pada keselamatan. Hidup dalam situasi selamat (luri hanggiala-hawola) adalah harapan setiap orang Sumba sebagai penganut Marapu. Berdasarkan hal itu, maka penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep keselamatan menurut pengikut agama Marapu di desa Wahang. Guna menjawab tujuan itu, metode yang digunakan adalah kualitatif–deskriptif dengan pendekatan konstruktivisme untuk mendeskripsikan sekaligus mengkostruksi konsep keselamatan dalam Marapu sesuai dengan pandangan para penganutnya. Hasil penelitian dan analisis mengerucut pada dua temuan penting, tentang konsep keselamatan dalam agama Marapu, yakni: a). Keselamatan sebagai realitas. Tindakan untuk memperoleh keselamatan semacam ini, terwujud dalam berbagai macam ritual yang diklasifikasikan dalam ritual kehidupan dan ritual pertanian. Ritual-ritual tersebut tentu disesuaikan dengan siklus atau periode tertentu. Tujuannya untuk mencapai keselamatan jiwa dan keselamatan pertanian (kosmos). Ukuran ‘keselamatan sebagai realitas’ ini termanifestasi dalam bentuk ketiadaan berbagai macam bahaya dan malapetaka. Sebaliknya, kehidupan yang selalu diwarnai dengan berbagai macam bahaya dan malapetaka adalah ukuran bahwa keselamatan itu tidak terjadi dalam kehidupan manusia; b) Keselamatan sebagai kepastian. Perjuangan untuk memperoleh keselamatan semacam ini tidak seperti perjuangan dalam usaha untuk mendapatkan keselamatan ketika manusia Marapu masih hidup yang terwujud dalam berbagai macam ritual. Keselamatan sebagai kepastian oleh pengikut Marapu bukan merupakan keselamatan yang harus diperjuangkan lewat berbagai ritual, tetapi pengikut Marapu percaya bahwa semua manusia pengikut Marapu ‘pasti’ akan menuju ke paraingu Marapu.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/12978
Appears in Collections:T2 - Master of Religion Sociology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T2_752013021_BAB I.pdfBAB I813.49 kBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_BAB II.pdfBAB II1.38 MBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_BAB III.pdfBAB III1.44 MBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_BAB IV.pdfBAB IB1.72 MBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_BAB V.pdfBAB V325 kBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka361.29 kBAdobe PDFView/Open
T2_752013021_Judul.pdfHalaman Judul1.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.