Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/13318
Title: | Pela Gandong sebagai Konseling Orang Basudara dan Agen Perdamaian Konflik Islam-Kristen di Ambon |
Authors: | Lawalata, Jandry Welmro |
Keywords: | Gandong;konflik;konseling orang Basudara;dan agen perdamaian |
Issue Date: | 2017 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, mengkaji dan mengembangkan hubungan Islam-Kristen dalam Pela Gandong sebelum dan pada saat konflik bernuansa keagamaan tahun 1999 di kota Ambon sebagai pendekatan konseling orang basudara dan agen perdamaian konflik Islam-Kristen di Ambon. Penelitian ini termotivasi oleh fakta budaya dan tradisi Pela Gandong berfungsi mempersatukan masyarakat untuk turut berpartisipatif aktif dalam praksis sosial bagi pemenuhan kebutuhan hidup demi mengupayakan kesejahteraan bersama. Selain itu, Pela Gandong juga merupakan modal kultur bagi upaya penyelesaian dan rekonsiliasi konflik antar masyarakat sekutu Pela Gandong. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif-analisis dan pendekatan kualitatif. Wawancara dengan teknik purposive dan snowball sampling digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan Islam-Kristen sebelum konlik dalam bingkai hidup persaudaraan yang rukun dan damai tidak hanya dialami oleh masyarakat yang berPela-Gandong unsich tetapi telah berdampak meluas terhadap relasi lintas agama, lintas etnis di kota Ambon secara utuh. Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah bahwa konflik tidak dapat menghancurkan tatanan masyarakat Pela Gandong. Sebaliknya justru pada saat konflik, Pela Gandong berkembang menjadi modal kultur bagi program resolusi konflik diaras masyarakat lokal (agen perdamaian) maupun pemerintah. Konflik adalah masalah bersama dan perdamaian adalah kebutuhan bersama. Pela Gandong dengan landasan filosofis orang basudara dan nilai-nilai spiritual: saling menghargai, saling menerima, saling berbagi, saling melengkapi, dan saling memberdayakan telah menjadi dasar bagi masyarakat untuk bersikap dan berperilaku terhadap orang lain tanpa mempersoalkan eksistensi kepelbagaian: keunikan dan perbedaan latar belakang sosial. Pela Gandong kompatibel dapat dikembangkan sebagai sebuah pendekatan konseling orang basudara berbasis nilai agama dan budaya. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, berupa efektifitas model konseling orang basudara sebagai agen perdamaian. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/13318 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752012008_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.52 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB I.pdf | BAB I | 1.44 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB II.pdf | BAB II | 2.4 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB III.pdf | BAB III | 1.73 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB IV.pdf | BAB IV | 1.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB V.pdf | BAB V | 641.91 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_BAB VI.pdf | BAB VI | 327.29 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 317.55 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752012008_Lampiran.pdf | Lampiran | 411.54 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.