Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi spiritualitas pemuda dari teori perkembangan iman James Fowler di GPIB Immanuel Semarang. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta pemuda adalah sumber daya manusia yang sangat penting bagi pembangunan jemaat dan dalam tahap perkembangan imannya maka dipengaruhi oleh spiritualitas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan informan yaitu pendeta, majelis, dan anggota serta pengurus PelKat GP. Selanjutnya, data tersebut diolah dengan teknik analisa deskriptif. Penelitian ini mengambil lokasi di kota Semarang tempat para pemuda berjemaat dan menjadi anggota PelKat GP GPIB Immanuel Semarang. Hasil dari penelitian ini ialah perkembangan iman individuatif-reflektif membuat spiritualitas pemuda ditentukan oleh ego eksekutif yang ada pada masing-masing individu. Dimensi komitmen religius tidak berjalan seimbang. Pembangunan spiritualitas tidak bisa hanya menekankan satu aspek saja. Kelima dimensi spiritualitas itu harus mendapatkan perhatian yang sama. Suara hati sebagai kekuatan spiritual selalu digunakan untuk meningkatkan kesadaran diri. Tujuan hidup mereka beragam, seperti menjadi lebih baik lagi, menjadi berkat bagi sesama dan lain sebagainya. Intinya mereka ingin menjadi berguna tidak hanya untuk diri sendiri akan tetapi juga bagi keluarga. Sebagian besar dari mereka kerap kali mempertanyakan hal-hal atau peristiwa di luar nalar mereka, seperti kedukaan dan pasangan hidup yang tak kunjung datang. Dalam usia pemuda spiritualitas menjadi hal yang penting bagi mereka ketika berhadapan dengan realita kehidupan dimana pemuda mengalami perubahan-perubahan dari segi intelektual, emosional dan fisik. Spiritualitas pemuda berusaha untuk menyatukan segala aspek perkembangan dalam diri dan pribadi mereka.