Pembangunan Bandwidth Management dengan Metode Queue Tree HTB dan PCQ pada Mikrotik Routerboard: Studi Kasus SMA Kristen 1 Salatiga

Abstract

Dalam penggunaan bandwidth pada sebuah jaringan sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak pengguna yang aktif menggunakan bandwidth tersebut. SMA Kristen 1 Salatiga memiliki permasalahan pada layanan internet yang tersedia dan terjadi dominasi bandwidth antar pengguna sehingga mengganggu aktivitas dari para guru terutama saat memasuki jam sibuk. Pemakaian aktivitas dari pengguna pada tempat studi selalu bermacam-macam sehingga membuat aktivitas yang seharusnya diutamakan justru menjadi tidak efektif. Solusi dalam permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan sistem manajemen bandwidth. Sistem ini memanfaatkan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) dan Per Connection Queue (PCQ) pada Mikrotik RouterBoard. Kebijakan yang telah diterapkan pada sistem ini menghasilkan jaminan bandwidth dan kestabilan aktivitas yang dapat diperoleh pada setiap pengguna di tempat studi. Hasil dari penerapan kebijakan pengklasifikasian jenis trafik pada sistem ini dapat memberikan trafik prioritas pada kondisi jaringan sibuk ataupun ketika suatu pengguna melakukan berbagai macam aktivitas trafik yang berbeda secara bersamaan.

The bandwidth usage on a network is greatly influenced by how many users are actively using the bandwidth. SMA Kristen 1 Salatiga has problems with the usage of available internet services and there is dominance of bandwidth among users. In that case, it interferes with the teacher’s activities, especially during the busy hours. User activities in this case study are varied, making the activity that should take the highest priority becomes ineffective. To overcome these problems, the usage of bandwidth management system might resolve these problem. The system utilizes the Hierarchical Token Bucket (HTB) and Per Connection Queue (PCQ) methods on the Mikrotik RouterBoard. The policy that has been applied to this system results in a guaranteed bandwidth and stability of activity that can be acquired on each user in this case study. The result of applying the policy of classifying traffic types on this system can provide priority traffic on busy network conditions or when the users perform different traffic activities simultaneously.