Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/1384
Title: | Komunikasi Antar budaya di Salatiga |
Authors: | Mayopu, Richard G. |
Keywords: | komunikasi;budaya;konflik |
Issue Date: | 2012 |
Publisher: | Magister Studi Pembangunan Program Pascasarjana UKSW |
Abstract: | Indonesia adalah Negara dengan populasi masyarakat yang sangat majemuk, multikultural, yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari komunitas-komunitas yang berbeda-beda kebudayaan.. Kemajemukan tersebut ditandai oleh adanya etnis dan suku-suku bangsa yang masing-masing mempunyai cara-cara hidup atau kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat suku bangsanya sehingga mencerminkan adanya perbedaan dan pemisahan antara etnik yang satu dengan etnik lainnya, tetapi secara bersama-sama hidup dalam satu wadah masyarakat Indonesia. Dengan melihat fenomena ini maka penulis sangat tertarik untuk menelaah lebih jauh mengenai fenomena kemajemukan ini dari sudut pandang komunikasi antarbudaya. Fenomena ini dijadikan penulis sebagai “pintu masuk” untuk mencari tahu lebih dalam mengenai kajian ilmu komunikasi yang secara konseptual selalu bertujuan untuk menjalin hubungan yang harmonis antar pihak yang terklibat dalam proses komunikasi. Penulis pun mengambil konflik antar komunitas etnis di Salatiga sebagai unit analisis dan amatan dengan melihat pola komunikasi konflik yang terjadi dalam kurun waktu tahun 2008-2010. Penlitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana pola komunikasi konflik antarbudaya yang terjadi dalam hubungan antar etnis di Salatiga. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan dan jenis penelitian ini dianggap relevan oleh penulis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Unit amatan dari penelitian ini adalah peristiwa kesalahpahaman dan konflik yang terjadi antara dua komunitas etnis yaitu komunitas etnis Timor (IKMASTI) dan komunitas etnis Ambon (HIPPMA) dan unit analisisnya adalah pola komunikasi antarbudaya dan memfokuskan pada Noise (Gangguan) dan Destination (Tujuan). Dari Hasil Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa tujuan dari proses komunikasi antarbudaya di Salatiga yang melibatkan dua komunitas etnis ini, adalah menciptakan konflik. Sehingga penulis mengambil kesimpulan secara keseluruhan dari penilitian ini adalah Konflik merupakan Tujuan akhir dari proses komunikasi yang dibangun atas dasar suasana maupun situasi yang harmonis. |
Description: | Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1384 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Development Studies |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
xT2_092009111_Judul.pdf | Halaman Judul | 899.54 kB | Adobe PDF | View/Open |
xT2_092009111_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 423.54 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.