Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/14260
Title: | Gambaran Lingkungan Fisik Rumah di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Ngronggo Salatiga terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru |
Authors: | Wijaya, Yunita Christina |
Keywords: | paru, tempat pembuangan akhir;tuberkulosis |
Issue Date: | 2017 |
Publisher: | Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK-UKSW |
Abstract: | Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak diiringi dengan ketersedian lahan pemukiman akan berpengaruh pada penurunan derajat kesehatan. Bagi masyarakat kalangan bawah yang berprofesi sebagai pemulung akan sangat berat untuk tinggal di daerah hunian yang layak. Tidak sedikit mereka yang memilih tinggal di daerah sekitar lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pilihan ini menjadi pertimbangan karena harga yang relatif murah dan dekat dengan lokasi pekerjaan. Kondisi lingkungan TPA yang tidak layak bagi kesehatan membuat penghuninya rentan akan ancaman gangguan kesehatan. Salah satu penyakit yang sering muncul adalah Tuberkulosis Paru (TB Paru). Penyakit ini muncul karena infeksi bakteri sekaligus didukung oleh lingkungan yang tidak sehat. Area di sekitar TPA Ngronggo di Salatiga menjadi salah satu hunian bagi para pemulung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap kejadian TB Paru pada warga yang tinggal di Area TPA Ngronggo. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan pengukuran kondisi lingkungan dengan parameter suhu, kelembapan dan intensitas cahaya. Hasil penelitian diperoleh data ada 44 warga yang menderita TB Paru. Kondisi rumah warga yang tidak memenuhi syarat ada 73% dari segi pencahayaan, 98% kelembapan udara, 80% ventilasi, dan 91% jenis lantai serta bau sampah yang tercium 98%. Kesimpulan yang diperoleh, sebagian besar rumah hunian warga yang tinggal di sekitar TPA Ngronggo-Salatiga tidak memenuhi syarat kesehatan dan menjadi kontributor dalam infeksi TB Paru. Population growth rate faster than the availability of residential land will affect the decrease in health status. Population with low socioeconomic who work as scavengers will be very difficult to live in proper residential areas. Those people choose to live around the location of Landfills. This option becomes a consideration because the price is relatively cheap and close to the work location. A landfills environment condition isn’t proper for health and it makes the people who lived there susceptible of health problems. One of the most common diseases is Pulmonary Tuberculosis. This disease occurs due to bacterial infection and supported by unhealthy environment. The area around Ngronggo Landfills in Salatiga becomes one of places to stay for scavengers. The purpose of this research is to describe the influence of the house physical environment toward incident of pulmonary tuberculosis to the people who living in Landfills area. This research used descriptive quantitative method. Technique collecting data are observation, interview and environmental condition measurement with temperature parameter, humidity and light intensity. The result research obtained from 44 people who got Pulmonary TB. The condition of non-qualified houses is 73% of lighting, 98% of humidity, 80% of ventilation, 91% of flooring and 98% of garbage smell. The conclusion is most houses of residents living around the Landfills in Ngronggo Salatiga isn’t eligible for health requirements and become contributors’ infection of pulmonary tuberculosis. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/14260 |
Appears in Collections: | T1 - Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_462013002_Full text.pdf | Full text | 1.27 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_462013002_Abstract.pdf | Abstract | 142.64 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.