Efektivitas Pemberian Strategi Pelaksanaan Terhadap Interaksi Sosial Klien Isolasi Sosial di RSJD. Dr. Amino Gondhohuttomo Semarang

Abstract

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain yang saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lainnya atau sebaliknya di dalam masyarakat yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat ataupun proses sosial. Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan. Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam proses hubungan (Dalami, 2009). Ketika individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya, mengisyaratkan bahwa individu berada dalam keadaan di mana ia merasa ditolak atau bahkan tidak diterima sehingga tidak dapat terbina hubungan yang berarti dengan orang lain, hal tersebut akan mengarah kepada isolasi sosial (Riyadi, 2009). Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial adalah penerapan strategi pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian strategi pelaksanaan terhadap interaksi sosial klien isolasi sosial di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian adalah Quasi eksperimen dengan jumlah riset partisipan sebanyak 30 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria sampel yaitu klien dengan masalah utama isolasi sosial murni; pria maupun wanita, tidak memiliki gangguan panca indera, bersedia dilakukan Strategi Pelaksanaan, kooperatif dan sedang dirawat di RSJD. Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Instrument penelitian yang digunakan berupa data demografi dan lembar observasi kemampuan interaksi sosial klien isolasi sosial. Pengumpulan data dilakukan selamat 3 minggu. Hasil pengumpulan data diuji dengan uji t-dependent yang digunakan untuk membandingkan kemampuan interaksi sosial klien pre dan post pemberian Strategi Pelaksanaan. Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa ada pengaruh pemberian strategi pelaksanaan isolasi sosial terhadap interaksi sosial klien dengan nilai p=0.000 (p<0,05) pada shift pagi dan nilai p=0.024 (p<0,05) pada shift sore. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa. Perawat dapat menerapkan strategi pelaksanaan isolasi sosial dengan serius dan rutin menggunakan metode pendekatan agar hasil yang ingin dicapat maksimal.