Pola Hidup Keseharian dan Pola Komunikasi Keluarga Antara Penderita Post stroke dengan Pengasuhnya di Kota Tomohon

Abstract

Stroke adalah penyakit neurologik yang menganggu aliran darah ke otak secara cepat atau progresif. Stroke adalah penyebab kematian ketiga di dunia. Penderita post stroke akan mengalami keterbatasan fisik, psikis dan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Sebagai akibatnya, penderita memerlukan bantuan orang lain khususnya keluarga untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Dalam situasi seperti ini, anggota keluarga yang berfungsi sebagai pengasuh pun mengalami gangguan khususnya dalam aspek emosi. Tekanan tersebut baik yang dialami penderita dan pengasuhnya dapat mempengaruhi pola komunikasi diantara keduanya. Pola komunikasi tersebut mengalami gangguan yang mengakibatkan proses komunikasi yang tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrispikan dan menjelaskan pola hidup keseharian dan pola komunikasi keluarga antara penderita post stroke dengan pengasuhnya di Kota Tomohon. Peneliti menggunakan instrumen wawancara dan observasi. Jumlah riset partisipan adalah lima keluarga. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan pendekatan deskriptif-ekplanatori. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa terdapat perubahan pola hidup keseharian penderita post stroke seperti pola makan dan pola aktivitas sehari-hari. Selain itu, ditemukan pola komunikasi yang tidak efektif. Ketidakefektifan komunikasi tersebut, ditunjukkan pada aspek citra diri, lingkungan (fisik dan sosial), kecerdasan, bahasa tubuh, kondisi fisik dan psikis. Persoalan yang muncul akibat komunikasi yang tidak efektif ditanggapi secara berbeda oleh keseluruhan riset partisipan.