Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi No 38/PUU-IX/2011 tentang Pengujian Pasal 39 Ayat (2) Huruf F Undang-Undang Perkawinan

Abstract

Skripsi ini membahas mengenai salah satu alasan perceraian. Alasan perceraian yang dimaksud telah ditentukan dalam Pasal 39 ayat 2 huruf f Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan beserta peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Kompilasi Hukum Islam, yaitu antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran, dan tidak akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Terkait dengan topik ini, penulis mengambil putusan Mahkamah Konstitusi No. 38/PUU-IX/2011 untuk dianalisis. Dalam hal tersebut, penulis menganalisis apakah alasan tersebut tepat dijadikan alasan suami yang ingin menceraikan pasangannya sedangkan istrinya ingin mempertahankan keutuhan perkawinannya. Dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif yang melakukan penelitian terhadap bahan primer dan sekunder, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi No. 38/PUU-IX/2011 yang menolak permohonan pemohon tidak tepat. Selain itu, usaha - usaha seperti usaha perdamaian oleh hakim harus diusahakan dan diterapkan dalam suatu proses acara persidangan, sehingga suami/isteri yang ingin mempertahankan perkawinannya dapat terlindungi.