Hubungan Antara GMIM Sebagai Gereja Mainstream dengan Gereja Pantekosta

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bergereja pada saat ini. Yakni GMIM Baitel Girian Atas kota Bitung tampak kurang memiliki hubungan atau relasi yang baik terhadap Gereja Pantekosta. Sebagaimana diketahui kedua Gereja tersebut merupakan aliran Kristen dengan perbedaan denominasi. Sesungguhnya perbedaan denominasi tersebut bertujuan untuk memudahkan ke-Kristenan itu sendiri didalam memperluas ajaran Kristen. sehingga ke-Kristenan tersebut dapat menajadi kuat dengan bersatunya denominasi-denominasi yang ada. Inti dari permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa jemaat GMIM Baitel Girian Atas di Kota Bitung tidak memiliki hubungan yang baik dengan jemaat Gereja Pantekosta. Sedangkan Jemaat GMIM Baitel justru menjalani hubungan yang lebih serasi dengan agama-agama setempat yang berbeda. Penelitian ini menggunakan model diskriptif kualitatif. Pengumpulan data primer melalui teknik wawancara dengan subyek penelitian dan informan kunci. Di samping itu juga dilakukan observasi dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari proses membangun hubungan pada GMIM Baitel Girian Atas dengan Gereja Pantekosta di Kecamatan Girian Atas sebagaimana tersebut di atas dapat dilihat, bahwa hubungan yang berlangsung antara kedua Gereja tersebut tidak berjalan dengan semestinya dan maksimal. Faktor utama dari ketidak berhasilanya hubungan tersebut adalah kurangnya pemahaman yang benar mengenai peranan dan fungsi denominasi. Dalam rangka mencari jawaban terhadap persoalan tersebut, maka dilakukanlah suatu penelitian kualitatif di Kecamatan Girian Atas, Kota Bitung khususnya lingkup wilayah pelayanan jemaat GMIM Baitel Girian Atas. Adapun teori yang digunakan penulis dalam menganalisis hasil penelitian guna menemukan suatu jalan keluar bagi persoalan yang ada ialah teori mengenai pluralisme, ekumenisme.