Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/1478
Title: Gereja dan Toleransi Beragama (Usaha GBKP Semarang dalam Mewujudkan Toleransi Antar Umat Beragama)
Authors: Dwi Rimina br Ginting, Ruth
Issue Date: 2012
Publisher: Program Studi Teologi FTEO-UKSW
Abstract: Indonesia adalah Negara yang memiliki masyarakat yang terdiri dari entitas budaya yang berbeda- beda baik itu dalam ras maupun agama. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Indonesia sarat akan konflik, penindasan, maupun kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan yang ada. Selama berabad-abad, perbedaan entitas agama telah menimbulkan konflik yang paling keras dan paling lama, paling luas, dan paling banyak memakan korban. Dalam citranya yang negatif, agama telah memberikan kontribusi terhadap terjadinya konflik, penindasan dan kekerasan. GBKP Semarang sebagai salah satu gereja kesukuan yang jemaatnya sebagian besar merupakan orang yang bersuku Batak Karo menyadari keberadaannya di tengah keberagaman yang ada. Dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat, GBKP Semarang berusaha untuk menghargai perbedaan tersebut dan berusaha mewujudkan sikap toleransi antar umat beragama dengan menunjukkan penghargaan dan penerimaan yang baik lewat sikap dan tindakan yang dilakukannya. Usaha tersebut antara lain: Keterbukaan Gereja untuk mau terlibat dengan masyarakat setempat lewat ikut berpartisipasi memperhatikan lingkungan maupun warga masyarakat yang membutuhkan bantuan, menunjukkan respon positif terhadap perbedaan lewat memberi ucapan selamat kepada masyarakat setempat yang sedang merayakan hari besar agamanya, berusaha menjadi bagian dari masyarakat dengan tidak eksklusif. GBKP Semarang mampu mewujudkan sikap toleransi tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : Jemaat GBKP Semarang mempunyai pemahaman dan kesadaran yang baik mengenai pentingnya sikap toleransi dalam menjalin hubungan antar umat beragama yang ada. Pendidikan dan wawasan yang luas mengenai pentingnya kerukunan antar umat beragama didapatkan oleh GBKP Semarang lewat Ibadah dan PA yang dilakukan secara rutin. Hal ini bisa terjadi karena GBKP Semarang yang belum memiliki Pendeta Jemaat sering mendapat pengajaran dari Pendeta- pendeta yang berasal dari denominasi gereja yang berbeda. Jemaat GBKP Semarang maupun masyarakat Karang Rejo tempat dimana gedung GBKP Semarang berada, dalam kehidupannya sehari-hari selalu bersinggungan bahkan menjadi bagian pluralitas yang ada lewat pekerjaan sebagai mata pencaharian, dan lewat lembaga pendidikan baik itu di sekolah Dasar, SMP, SMA dan di kampus. Secara umum, GBKP Semarang sudah mampu mewujudkan sikap toleransi antar umat beragama. Berdasarkan pengertiannya maka toleransi diasosiasikan sebagai sikap dan tindakan menghargai dan menerima sekalipun perbedaan tersebut merupakan beban dan ditanggung dengan berat hati. Jika demikian, dikaitkan dengan kerukunan antar umat beragama sesuai dengan esensi dari Etik Global dan harapan dari perjumpaan teologi agama-agama yang ada, maka sikap toleransi saja belumlah cukup. Perdamaian dunia dan keadilan serta ketentraman hanya dapat terjadi apabila ada perdamaian antar agama. Perdamaian antar agama menunjukkan didalamnya ketulusan dan sikap sungguh-sungguh mau menerima dan menghargai yang berbeda dengan tidak memaksakan keyakinan dan pendapat sendiri dan menghargai ciri khas dan keunikan agama lain. Karena itu gereja sebaiknya terus meningkatkan segala usaha yang telah dilakukan guna menjadi gereja yang berdampak dan bisa menjadi patner bagi pemeluk agama-agama lain dalam menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik.
Description: Lembar Pengesahan tidak disertai tanda tangan dosen pembimbing
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/1478
Appears in Collections:T1 - Theology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
xT1_712007058_Judul.pdfHalaman Judul532.6 kBAdobe PDFView/Open
xT1_712007058_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka178.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.