Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/14836
Title: Strategi Militer Jepang dan Cina dalam Mempertahankan Kedaulatan Wilayah: Studi Kasus Perebutan Wilayah Sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu Tahun 2012-2016
Authors: Pramiswara, Adita Mutiara Candra
Keywords: Kepulauan Senkaku/Diaoyu;strategi militer;balance of power;ancaman kedaulatan wilayah
Issue Date: 2017
Publisher: Program Studi Hubungan Internasional FISKOM-UKSW
Abstract: Jepang dan Cina sebagai dua great power di kawasan Asia Timur terus meningkatkan kekuatan militernya guna mempertahankan kepulauan Senkaku/Diaoyu yang dianggap sebagai bagian dari kedaulatan masing-masing negara. Menjadi hal yang sangat menarik ketika kasus persengketaan ini mulai muncul paska diumumkannya hasil penelitian geologi dari salah satu badan PBB, yaitu UNECAFE yang menyatakan bahwa terdapat potensi energi migas yang cukup besar di kawasan Laut Cina Timur terutama di wilayah kepulauan Senkaku/Diaoyu. Setelah hasil penelitian tersebut muncul, Cina menjadi negara pertama yang mengawali klaimnya atas kepulauan Senkaku/Diaoyu hingga mempengaruhi Jepang untuk meningkatkan anggaran militernya seperti sekarang. Melalui pendekatan kualitatif, penulis mencoba untuk menjelaskan lebih dalam tentang strategi militer yang dilakukan oleh Jepang dan Cina sebagai upaya dalam mempertahankan kedaulatan sekaligus mengancam satu sama lain. Dimana strategi militer yang dibuat oleh Jepang dan Cina, kemudian menciptakan kondisi balancing yang membuat situasi keamanan di Asia Timur semakin memanas. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir (2012-2016), pembuatan kebijakan serta peningkatan aktivitas militer Jepang dan Cina di wilayah kepulauan Senkaku/Diaoyu terus meningkat hingga menyebabkan konfrontasi fisik atau tindakan offensive antar angkatan bersenjata. Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari sering gagalnya jalur diplomasi dalam menyelesaikan persengketaan karena adanya perbedaan pandangan atas status kedaulatan wilayah sengketa serta kuatnya nasional interest masing-masing negara di kepulauan Senkaku/Diaoyu. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa walaupun aktivitas serta kebijakan terkait militer kedua negara semakin meningkat, namun mereka sama-sama belum berani melangkah ke level yang lebih tinggi yaitu perang. Hal ini didasari oleh berbagai macam pertimbangan yang salah satunya dipengaruhi oleh posisi mereka sebagai dua great power di kawasan regional maupun dunia, dimana sebagai great power, mereka memiliki tanggungjawab besar dalam menjaga keamanan serta kestabilan dunia karena besarnya pengaruh yang telah mereka miliki.
Japan and China are two Nations which are considered as the great power in East Asia regional and each of them is developing the military power due to defend Senkaku/Diaoyu Islands that they claim as their own state sovereignity.The conflict of those states was emerged after UNECAFE, a part of United Nations organization, announced the results of geology observation and mentioned that Senkaku/Diaoyu Islands has pretty much oil and gas energy potential. Immediately, China has claimed the islands as its state sovereignty. Therefore, Japan is improving its military budget for against that claim. With using qualitative approach, the writer is trying to explain further about military strategy belongs to China and Japan as effort to defense their sovereignty and also for threatening each other. Their military strategy has created balancing condition which makes the security conditions of East Asia getting hotter. In the last four years (2012-2016), the policy-making and also enhancement military activity of both Japan and China in Seakaku/Diaoyu Islands caused physical confrontation or offensive actions among their armed forces. This occurs as a result of the frequent failure of diplomacy in resolving disputes due to their differences of views on the sovereignty status of the disputed territory and the strong national interest of each country in the Senkaku/Diaoyu Islands.For the conclusion, both of them undergo the enhancement of military activity, but none of them declare war. It is because they have few considerations and one of the reason is that the war could affect their position as the great power nations which have responsibility to maintenance security and stability of the regional as well as the world.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/14836
Appears in Collections:T1 - International Relations

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_372013033_BAB I.pdfBAB I664.97 kBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_BAB II.pdfBAB II714.52 kBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_BAB III.pdfBAB III187.3 kBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_BAB IV.pdfBAB IV1.06 MBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_BAB V.pdfBAB V1.26 MBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_BAB VI.pdfBAB VI187.57 kBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka431.01 kBAdobe PDFView/Open
T1_372013033_Judul.pdfHalaman Judul1.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.