Hubungan Religiusitas dengan Intensitas Perilaku Agresif pada Remaja Awal di Gereja Mawar Sharon Double R Semarang

Abstract

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari masa – masa perkembangan yang harus dilewati, dimana perkembangan tersebut terjadi secara terus – menerus dan berkesinambungan mulai dari masa bayi, kanak – kanak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia. Perubahan dan pertumbuhan yang sangat menonjol terjadi pada masa remaja awal (12-15 tahun), sehingga perubahan – perubahan yang terjadi pada masa remaja dapat mempengaruhi munculnya perilaku agresif (Harlock, 1999; Kartono, 2000; Mappiare, 1982). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan negatif dan signifikan antara religiusitas dengan intensitas perilaku agresif pada remaja awal. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 36 orang, usia 12-15 tahun di Gereja Mawar Sharon Double R Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Religiusitas dan Skala Intensitas Perilaku Agresif, dimana setiap skala terdiri dari 25 item. Dari hasil analisa pada Skala Religiusitas terdapat 13 item gugur, sedangkan pada Skala Intensitas Perilaku Agresif terdapat 6 item gugur. Pengukuran menggunakan uji korelasi Product Moment oleh Karl Pearson dengan pengukuran menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan r = -0,631 dan signifikan sebesar 0,000 dengan p < 0,05. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan negatif dan signifikan antara religiusitas dengan intensitas perilaku agresif, yang artinya semakin tinggi religiusitas maka intensitas perilaku agresif pada remaja awal akan semakin rendah, dan sebaliknya.