Pemanfaatan Tanah Latosol Berkadar Fosfat Tersedia Rendah untuk Budidaya Tanaman Kapas melalui Modifikasi Struktur Tanah dan Pemberian Pupuk Hayati VAM

Abstract

Kebutuhan lahan untuk pemenuhan program Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR) perlu dicarikan solusi alternatif, karena lahan yang ada saat ini kurang dapat dimanfaatkan secara optimal akibat daya dukung terhadap pertumbuhan tanaman rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah latosol yang memiliki struktur berat (massive) dan memiliki ketersediaan fosfat rendah melalui pemberian pupuk hayati VAM (Vesikular Arbuskular Mikoriza) untuk budidaya tanaman kapas Varietas Delta Pine 45 A. Pemberian pupuk hayati berupa inokulan spora jamur akar VAM, diharapkan membantu penyerapan fosfat tanah oleh tanaman. Perbaikan struktur tanah latosol dengan mencampur tanah latosol bagian top soil dengan pasir kali dengan perbandingan dua bagian tanah dan satu bagian pasir. Spora jamur VAM diisolasi dengan cara penyaringan basah dan diinokulasikan saat tanaman kapas membentuk kotiledon secara teknik sebaran (broadcast inoculation) dengan takaran sebanyak 50 spora per tanaman. Pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kapas meliputi berat kering tanaman, jumlah buah kapas, kadar fosfat jaringan tanaman saat fase vegetatif dan reproduktif, serta penghitungan intensitas infeksi VAM pada perakaran tanaman. Tanah yang diperbaiki struktur tanahnya dan diinfeksi VAM, menunjukkan hasil daya dukung pertumbuhan kapas yang signifikan terhadap kontrolnya. Berat kering tanaman meningkat 85%, intensitas infeksi meningkat 28%, kadar fosfat jaringan naik 83%, serta buah kapas meningkat 92 %. Perbaikan struktur tanah latosol dan pemberian pupuk hayati VAM bisa menjadi solusi alternatif dalam upaya ektensifikasi lahan pertanian untuk tanaman kapas.