Penggunaan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaning untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Tolokan Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Abstract

Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil pembelajaran IPA kelas 4 SDN Tolokan yang masih di bawah KKM, yaitu ≥ 70. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah pelaksanaan aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran yang belum maksimal. Bu sugiyanti,wali kelas 4 SD Tolokan beranggapan penggunaan model dan media dalam kegiatan pembelajaran sangat rumit. Faktor lain siswa pasif saat mengikuti proses pembelajaran sering ditemui terutama di sekolah-sekolah yang masih ada di pedesaan. Siswa cenderung pemalu dibandingkan dengan siswa yang berada di perkotaan. Hal tersebut terbukti saat melakukan observasi di SDN Mangunsari 05Kota Salatiga dengan SDN Wates 01 Kec. Getasan. Keadaan demikian mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Untuk itu perlu adanya perubahan dalam kegiatan proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu model pembelajaran untuk matapelajaran IPA adalah model student facilitator and explaning. Penelitian tindakan kelas dengan variabel bebas model student facilitator and explaning dan variabel terikat proses dan hasil belajar IPA. Model pembelajaran student facilitator and explaningmenekankan pada keberanian siswa mengemukakan ide dan memberikan kesempatan untuk menjelaskan materi.Subjek penelitian ini adalah guru kelas 4 SDN Tolokan dan siswa kelas 4 yang terdiri dari 22 siswa. Instrumen pegumpulan data menggunakan lembar observasi guru dan siswa serta tes objektif. Lembar observasi bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Validitas instrumen dilakuakan melalui SPSS. Berdasarkan hasil uji coba instrumen soal dari 30 soal untuk siklus I diperoleh 26 soal valid dengan reliabilitas 0,829, sedangkan untuk soal siklus II diperoleh 22 soal valid dengan jumlah soal 25 dengan reliabilitas 0,813.Hasil rata-rata analisis skor penilaian aktivitas guru pada pra siklus 45%, siklus I 68%,dan siklus II meningkat menjadi 86%.Untuk skor aktivitas siswa pada pra siklus 46%, siklus I meningkat menjadi 61% dan siklus II meningkat menjadi 92% . Hasil analisis hasil belajar IPA menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata kelas pada pra siklus persentase ketuntasan siswa sebesar 54%. Pada siklus I meningkat menjadi 64%, siklus II meningkat menjadi 95%. Sehingga penerapan model pembelajaran student facilitator and explaning terbukti dapat meningkatkan proses dan hasilbelajar mata pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Tolokan