Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/15956
Title: Hubungan Aktivitas Fisik dan Obesitas terhadap Peak Expiratory Flow pada Siswa SMAN 1 Candiroto Temanggung Jawa Tengah
Authors: Kristnanda, Naftalione Efata
Keywords: aktivitas fisik;IMT;kardiorespirasi;obesitas;PEF
Issue Date: 2017
Publisher: Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIK-UKSW
Abstract: Obesitas merupakan masalah kesehatan dunia disebabkan suatu kelainan atau penyakit ditandai oleh penimbunan jaringan lemak ditubuh secara berlebihan. PEF adalah kecepatan arus puncak ekspirasi maksimal yang bisa dicapai oleh seseorang, dinyatakan dalam liter per menit (L/menit) atau liter per detik (L/detik). IMT sangat berpengaruh pada PEF dikarenakan IMT yang >25 kategori obesitas akan memiliki kapasitas vital paru-paru yang sangat rendah dibandingan yang memiliki IMT 18,5-24,9 kategori normal yang memiliki kapasitas vital paru-paru yang besar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap PEF pada siswa di SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung. Penelitian dilakukan pada 66 partisipan siswa SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung usia 15–18 tahun, hasil dari IMT dengan presentase BB/ TB2 (m) yang hasilnya >25 dan pengukuran PEF dengan spirometer. Peningkatan IMT dengan peningkatan fungsi paru pada pemeriksaan spirometri bahwa IMT menunjukan hubungan yang positif dengan PEF. Hasil grafik dilihat dari beberapa sampel yang IMT dan PEF tinggi diatas rata-rata. Kesimpulannya aktivitas fisik dengan rutin memengaruhi IMT dan PEF dikarenakan hasil kapasitas vital orang obesitas yang rutin melakukan aktivitas fisik akan lebih baik dibandingan yang tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Rutin melakukan aktivitas fisik berpengaruh pada IMT, PEF dan menjaga tubuh tetap sehat, terjauh dari penyakit
Obesity is a world health problem caused by abnormalities or diseases by the accumulation of fat tissue in an excessive body. The maximum expiratory velocity of a person can achieve in liters per minute (L / min) or liters per second (L / sec). Body Mass Index (BMI) affects maximum expiratory velocity. A person with BMI 18.5-24.9 (normal category) has low vital pulmonary capacity compare to a person with BMI >25 (obesity category) who has vital lung capacity. Research aim was to determine the relationship between obesity and maximum expiratory velocity among students in SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung. The study was conducted on 66 respondents aged 15-18 years. Research measurement for maximum expiratory velocity used spirometer while body mass index used weight divide to height (meters). Result showed there was a positive relationship between body mass index and maximum expiratory velocity. Majority respondents showed body mass index and maximum expiratory velocity results above average. Conclusion was daily routine physical activity affects body mass index and maximum expiratory velocity. Vital capacity of the lungs of obesity people who did daily routine physical activity had better than who did not do daily routine physical activity. Daily routine physical activity takes effect of body mass index, maximum expiratory velocity and keep healthy body.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/15956
Appears in Collections:T1 - Physical, Health, and Recreation Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_482013018_Abstract.pdfAbstract165.76 kBAdobe PDFView/Open
T1_482013018_Full text.pdfFull text2.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.