Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together) terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri Dukuh 02 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

Abstract

Jenis Penelitian ini adalah penelitian pre-eksperimen dengan designintec-group comparison. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas 3 SD Negeri Dukuh 02 Kecamatan Sidomukti Salatiga dengan jumlah 40 siswa kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yang homogen. Analisis perbedaan menggunakan analisis Uji T dengan bantuan SPSS 22.0 for Windows, analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok control. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 72,70 sedangkan nilai rata-rata kelompok control sebesar 61,68. Perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok control sebesar 11,12 ( 72,70 - 61,68). Dari hasil tersebut membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT ( Numbered Head together) mempunyai rata-rata hitung (mean) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang tidak diberikan perlakuan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT ( Numbered Head Together). Hasil analisis pada kelompok eksperimen perhitungan menunjukan bahwa nilai T hitung sebesar 2,359 dan F tabel sebesar 2,024, jadi Thitung > F tabel (2,359 > 2,024), dan nilai probabilitas (0,024 < 0,05) maka Ho ditolak, jadi ada perbedaan penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together) artinya model pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together) berpengaruh positif dan signifikan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar IPA pokok bahasan Gerak Benda pada siswa kelas 3 SD Negeri Dukuh 02 Kecamatan Sidomukti Salatiga Semester II Tahun Ajaran 2014/2015. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT ( Numbered Head Together) dalam menyampaikan materi dan media belajar kepada siswa yang memili karakter belajar berbeda-beda, hal ini dapat meminimalkan kesulitan dalam metode belajar siswa.