Interaksi dan Adaptasi Sosial Pelajar Papua: Studi Kasus Pelajar Asal Papua di SMA Kristen Satya Wacana dan SMA Theresiana Kota Salatiga

Abstract

Pelajar asal Papua merupakan salah satu kelompok pelajar yang berasal dari bagian timur Indonesia yang menjadi bagian dari kelompok etnis yang berada di Salatiga. Berdasarkan latar belakang budaya, pelajar asal Papua memiliki latar belakang yang berbeda dari latar belakang etnis lainya yang ada di Salatiga. Sebagai pelajar yang datang dengan latar belakang budaya berbeda dan berada dilingkungan sosial yang baru dan juga terdiri dari berbagai kebudayaan lainnya, diperlukan kemampuan beradaptasi yang baik untuk masing-masing individu dalam melewati tahapan adaptasi untuk dapat menerima keadaan lingkungan. Penelitian yang berjudul “Interaksi dan Adaptasi Sosial Pelajar Papua ini bertujuan untuk menjawab dua persoalan, yaitu: Bagaimana proses interaksi dan adaptasi pelajar asal Papua di Sekolah Kristen Satya Wacana dan SMA Theresiana dalam pergaulan sosial budaya di Salatiga dan Faktor – faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan interaksi dan adaptasi sosial budaya oleh pelajar asal papua di kedua sekolah tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Jenis penelitian deskriptif dan eksplanatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dan adaptasi para pelajar asal Papua di Salatiga mengalami pasang surut atau dinamika proses interaksi dan adaptasi. Pasang surut dapat terjadi karena para siswa yang datang dari Papua memiliki latar belakang budaya yang sangat berbeda dengan kehidupan budaya masyarakat Salatiga. Keberhasilan interaksi dan adaptasi siswa asal Papua di Salatiga dapat dilihat dari penyesuaian unsur-unsur budaya seperti bahasa, makanan, dan sistem kekerabatan dalam berinteraksi dengan masyarakat dan teman - teman di sekolah. Keberhasilan pelajar asal Papua dalam melewati setiap fase adapatsi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi maupun faktor simpati.