Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/16392
Title: Strategi Budaya Rumpun Etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak dalam Perjumpaan dengan Agama-Agama dan Otoritas Politik-Ekonomi: Penelusuran Etnografis Atas Narasi dan Praktik Sosial
Authors: Helweldery, Ronald
Keywords: etnisitas;etnogenesis;sejarah kritis lokal;narasi dan praktik sosial;strategi budaya;dualitas inkorporasi
Issue Date: 2017
Publisher: Doktor Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW
Abstract: Wacana tentang perjumpaan agama-agama dengan masyarakat lebih banyak dipenuhi oleh narasi-narasi besar agama yang menaklukkan masyarakat. Perspektif agama-agama sebagai pusat otoritas sangat dominan. Narasi-narasi masyarakat lokal diabaikan atau dipandang tidak penting. Masyarakat lokal dibisukan. Kontekstualisasi yang arif adalah membiarkan masyarakat lokal mengungkapkan eksistensi kediriannya. Oleh karena itu, Penulis tertantang untuk mengambil pendekatan yang berbeda, yakni memulai dengan masyarakat lokal. Bagaimana masyarakat lokal memahami, menerima, dan memperlakukakan agama-agama dan entitas-entitas sosial-kultural-politik-ekonomi lainnya dalam kompleks sosial-kultural mereka? Apakah strategi budaya mereka dalam perjumpaan dengan agama-agama? Proses lanjutan apakah yang berlangsung? Pengalaman hidup bersama rumpun etnik Mbaham Matta Kabupaten Fakfak yang sangat menjunjung hidup damai lintas agama menarik perhatian Penulis untuk melakukan pendalaman riset perihal perjumpaan mereka dengan agama-agama dan otoritas politik. Penulis melakukan studi etnografi atas narasi-narasi dan praktik-praktik sosial mereka. Ini dilakukan dengan menelusuri sejarah sosial etnisitas (etnogenesis) mereka. Pilihan metode riset, yakin etnografi sangat menentukan di mana usaha memahami kebudayaan etnik dilakukan dari dalam (pendekatan emik) dengan berusaha setia memahami dari perspektif mereka. Riset dan studi ini menunjukkan bahwa masyarakat etnik lokal bukanlah masyarakat yang pasif menerima agama-agama dan otoritas politik-ekonomi yang datang. Mereka merespons kehadiran entitas-entitas baru ini dengan strategi budaya khas sebagaimana mereka ungkapkan melalui salah satu metafora “adat yang membungkus agama dan pemerintah.” Penulusuran etnografis mengantar Penulis menemukan dan merumuskan konsep “dualitas inkorporasi” sebagai strategi kebudayaan mereka dalam kerangka reproduksi dan transformasi sosial. Strategi ini melibatkan perubahan struktur sosial dan struktur kebudayaan serta reidentifikasi sosial dan reafirmasi moralitas sosial berkelanjutan
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16392
Appears in Collections:D - Doctor of Religion Sociology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D_762012002_Judul.pdfHalaman Judul2.68 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB I.pdfBAB I1.83 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB II.pdfBAB II2.41 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB III.pdfBAB III1.88 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB IV.pdfBAB IV4.68 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB V.pdfBAB V2.15 MBAdobe PDFView/Open
D_762012002_BAB VI.pdfBAB VI654.53 kBAdobe PDFView/Open
D_762012002_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka949.25 kBAdobe PDFView/Open
D_762012002_Lampiran.pdfLampiran419.27 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.