Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/16560
Title: | Peran Aktor dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga |
Authors: | Wibowo, Eko Adi |
Keywords: | peran aktor;Sarirejo;pemanfaatan kawasan dan Teori Bourdieu |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Program Studi Sosiologi FISKOM-UKSW |
Abstract: | Penelitian ini menggunakan Kawasan Karaoke Sarirejo sebagai unit amatan, sekaligus dapat sebagai evaluasi untuk mengetahui peran aktor dalam pemanfaatan kawasan tersebut. Dengan peningkatan mobilitas penduduk, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan dalam pemanfaatan kawasan terutama dikaitkan dengan pemanfaatan ruang, agar sesuai dengan Perda RTRW. Tujuan yang disusun dalam penelitian ini adalah: (1) Menggambarkan proses terbentuknya kawasan wisata karaoke Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dan (2) Menggambarkan peran aktor dalam pemanfaatan kawasan wisata karaoke Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Lingkungan Sarirejo berjarak 4 kilometer dari pusat Kota Salatiga. Sarirejo lebih dikenal oleh banyak orang di Kota Salatiga dan sekitarnya dengan sebutan Sembir. Hasil penelitian menunjukkan permasalahan utama Konsep Kawasan Wisata Sarirejo terletak pada RDTRW sebagai sumber hukum dan RTBL sebagai pendukung zona kawasan wisata. Permasalahan praktik pemanfaatan ruang di Kawasan Lingkungan Sarirejo merupakan sebuah kontestasi keterlibatan berbagai aktor diantaranya pemerintah, masyarakat, dan kekuatan modal kapitalis (pemilik usaha). Belum terbitnya Peraturan Daerah (Perda) yang mengikat secara hukum tentang status Kawasan Wisata Karaoke Sarirejo menimbulkan penguatan dan keberpihakan masing-masing aktor menjadi semu. Pada penelitian ini digunakan triangulasi enam aktor utama yang masing-masing mewakili kepentingan instansi, gugus tugas dan kepentingan komersial. Berdasarkan pada teori Boudieu, masing – masing aktor pada perannya memiliki modal kekuasaan pemerintahan yang tidak bersifat sederhana namun sistematik sesuai dengan peran, tugas pokok dan fungsinya masing – masing. Sehingga peran yang dilakukan aktor seperti Bapak Tarto (Satpol PP) yaitu menyiapkan bahan, data untuk menyusun pedoman dan petujuk kegiatan, pembinaan, pengawasan dan penyuluhan terhadap penegakan Peraturan Daerah. AKP Jumaeri (Kepolisian) berperan penting dalam mengantisipasi penyakit masyarakat (pekat) dan peredaran minuman keras di Kawasan Karaoke Sarirejo. Sri Danudjo (Dinas Pariwisata) memiliki peran membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang kebudayaan dan pariwisata, dan tugas pembantuan. Slamet Santoso (RW), memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di Kelurahan Sidorejo Lor. IJA (Pemilik usaha) memiliki peran penting dalam upaya membangun kebijakan kerjasama yang dilibatkan oleh seluruh usaha serupa di Kawasan Sarirejo Salatiga dan Jadi Amali (Bappeda) memiliki peran dalam memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya yang meliputi pengkoordinasian perencanaan dan analisis perekonomian daerah, perencanaan pembangunan yang berkaitan dengan sektor produksi, pendidikan, kesehatan, promosi dan kesejahteraan masyarakat Kota Salatiga. Peran para aktor tersebut bukan merupakan peran secara personal lagi namun peran sesuai jabatannya. This research uses Sarirejo Karaoke Area as observatory unit, as well as can be an evaluation to know the role of actors in the arrangement of the area. With the increase of population mobility, this research is expected to be one of reference in the arrangement of area especially related to space utilization, to be in accordance with RTRW law. The objectives compiled in this research are: (1) To describe the process of establishment of Sarirejo karaoke tourism area, Sidorejo sub-district, Salatiga city and (2) to describe the role of the actor in the arrangement of karaoke tourism area of Sarirejo, Sidorejo sub-district, Salatiga city. The approach used in this study is a qualitative approach. Sarirejo is better known by many people in Salatiga City and surrounding areas as Sembir. The result of the research shows that the main problem of Tourism Sarirejo Concept is located in RDTRW as a source of law and RTBL as a supporter of the tourist zone. The problem of spatial planning in Sarirejo Utilization Area is a contest involvement of various actors such as government, society, and capitalist capital (business owners). The absence of a legally binding law of Karaoke Sarirejo Tourism Area gives rise to the reinforcement and alignment of each actor into a pseudo. In this study used triangulation of six main actors, each representing the interests of agencies, task forces and commercial interests. Based on the theory of Boudieu, each actor in his role has a capital of government power that is not simple but systematic in accordance with their respective roles, duties and functions. So the role of actors such as Mr. Tarto (Satpol PP) is preparing materials, data to compile guidelines and referrals activities, guidance, supervision and counseling on enforcement of Local Regulations. AKP Jumaeri (Police) plays an important role in anticipating community diseases and circulation of liquor in the Sarirejo Karaoke Area. Sri Danudjo (Tourism Department) has a role to assist the Mayor in carrying out government affairs which are the regional authorities in the fields of culture and tourism, and assistance tasks. Slamet Santoso (RW), maintains and preserves the values of community life based on mutual cooperation and kinship and to help improve the government, development and community duty in Sidorejo Lor Village. IJA (Business Owner) has an important role in the effort to build cooperation policy which is involved by all similar efforts in Sarirejo Area Salatiga and Jadi Amali (Bappeda) has a role in leading, planning, organizing and controlling the activities of Economic, Social and Cultural Affairs which includes coordinating planning and analysis of regional economy, development planning related to production sector, education, health, promotion and prosperity of Salatiga City. The role of the actors is not a personal role but the role of his position. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16560 |
Appears in Collections: | T1 - Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_352011016_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB I.pdf | BAB I | 612.93 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB II.pdf | BAB II | 596.7 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB III.pdf | BAB III | 408.65 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB IV.pdf | BAB IV | 962.93 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB V.pdf | BAB V | 1.93 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_BAB VI.pdf | BAB VI | 313.72 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 215.21 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_352011016_Lampiran.pdf | Lampiran | 489.99 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.