Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/16561
Title: Desa Malinjak Bergerak: Studi Sosiologis tentang Persepsi dan Perubahan Perilaku Masyarakat Desa Malinjak dalam Praksis Tiga Gerakan Moral di Kabupaten Sumba Tengah
Authors: Lakinuga, Tectona K. U. K.
Keywords: gerakan moral;Desa Malinjak;perubahan sosial;perilaku masyarakat
Issue Date: 2017
Publisher: Program Studi Sosiologi FISKOM-UKSW
Abstract: Penelitian ini berjudul “Desa Malinjak Bergerak” (Studi Sosiologis tentang Persepsi dan Perubahan Perilaku Masyarakat Desa Malinjak dalam Tiga Gerakan Moral di Kabupaten Sumba Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Menggambarkan persepsi masyarakat Desa Malinjak, Kabupaten Sumba Tengah tentang gerakan kembali kekebun, gerakan hidup hemat, dan gerakan desa aman. 2) Mengetahui perubahan perilaku masyarakat Desa Malinjak, Kabupaten Sumba Tengah dalam gerakan kembali ke kebun, gerakan hidup hemat, dan gerakan desa aman. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan jenis penelitian deskriptif dan eksplanatori. Adapun sasaran penelitian ini adalah masyarakat Desa Malinjak. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2017, yang pengambilan data primer berupa wawancara terstruktur dan mendalam serta data sekunder yang berkaitan dengan tiga gerakan moral yang dicanangkan oleh pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Persepsi masyarakat terhadap tiga gerakan moral dalam Desa Malinjak, adanya keinginan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani agar dapat mengelola kebunnya (sawah/ladang) sebagai mata pencaharian pokok. Adanya tiga gerakan moral membangkitkan kesadaran melalui pemerintah desa dan tokoh adat yang mengajak masyarakat untuk kembali pada jati diri. Perubahan perilaku masyarakat Desa Malinjak dalam tiga gerakan moral didahului oleh pikiran untuk merubah tindakan. Tindakan kembali ke kebun yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dengan membagikan bibit padi, jagung, sengon, kopi, manggis menjadi faktor penarik masyarakat, terutama petani, yang mengolah lebih intensif kebunnya (sawah/ ladang). Tindakan hidup hemat didasari bahwa penghasilan yang tidak seimbang untuk penyediaan hewan acara adat kematian atau belis, sehingga masyarakat mau berhemat dalam praktek upacara adat. Sedangkan gerakan desa aman belum dapat berjalan sesuai harapan gerakan moral tersebut.
This research entitled “Desa Malinjak Bergerak: A Social Study of Malinjak society’s Perception and Changing Behavior in Three Moral Movement in the Middle of Sumba” aimed to 1) Describe the perception of Malinjak society’s in the middle of Sumba about gerakan kembali ke kebun, gerakan hidup hemat, dan gerakan desa aman (return to the field movement, living efficiently movement, and the movement of a safe village), 2)Identify the changing behavior of Malinjak society in the Middle of Sumba about the moving back to the garden, life saver movement, and the movement of safe village.The method used in this research was constructivism method in descriptive and explanatory type. This research’s objective was the society of Malinjak village and it was done on April into May 2017, which concluded structure and in depth interview as primary data, and the other secondary one which was related to the three moral movement that implemented by the government. According to the perception of the society about the three moral movement in Malinjak village, the research showed that there was an aspiration of the community who worked as farmers (in rice field) to be their major income. The existence of the three moral movements applied by the village government and customary resurrected the society’s awareness to get back on their identity.The changing behavior in three moral movement of the society in Malinjak village started with a thought to change the acts. This action of returning back to the garden was facilitated by the Department of Agriculture by distributing the rice seeds, corn, sengon, coffee, and mangos teen that became a towing factor to the society, especially farmers, to cultivate the fields effectively. The action of living efficiently was based on the unbalanced income of the animal supplies to the death custom event or belis, thereby the society would save the upcoming practice of customs’ ceremonies. While the other program which was the movement of a safe village had not been applied as it expected.
URI: http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16561
Appears in Collections:T1 - Sociology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
T1_352012015_Judul.pdfHalaman Judul1.79 MBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB I.pdfBAB I448.2 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB II.pdfBAB II551.56 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB III.pdfBAB III385.44 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB IV.pdfBAB IV885.6 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB V.pdfBAB V938.22 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_BAB VI.pdfBAB VI211.66 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_Daftar Pustaka.pdfDaftar Pustaka216.11 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_Lampiran 1.pdfLampiran 152.7 kBAdobe PDFView/Open
T1_352012015_Lampiran 2.pdfLampiran 2915.68 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.