Komunikasi Pemasaran oleh Kelompok Sadar Wisata dalam Mempromosikan Objek Wisata Pantai Puru di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Abstract

Pariwisata di Indonesia saat ini, menjadi hal yang penting bagi peningkatan devisa Negara. Hal ini memungkinkan banyak daerah-daerah yang berpotensi wisata, menjadikan ini sebagai sumber penghidupan, dengan alasan dapat membantu perekonomian dalam daerah tersebut. Seperti salah satu daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan yaitu objek wisata bahari “Pantai Puru” yang terletak di Dusun VI, Desa Merbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. Pantai Puru mulai diresmikan agar dapat menjadi objek wisata umum pada bulan Mei 2016, atas inisiatif masyarakat Desa Merbaun. Pantai Puru masih dikelola oleh masyarakat setempat yang terbentuk dalam satu kelompok yakni kelompok sadar wisata yang berjumlahkan 12 orang, serta langsung dipimpin oleh Kepala Desa Merbaun. Sehubungan dengan hal ini, kelompok sadar wisata terus berupaya menemukan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran pariwisata khususnya di dalam mempromosikan objek wisata Pantai Puru, agar dapat menarik banyak wisatawan. Terkait dengan promosi objek wisata Pantai Puru, ada beberapa teori komunikasi pemasaran yang dipakai sebagai acuan yakni Marketing Mix atau alat bauran pemasaran yang terdiri dari 7P; daan juga Promotion Mix atau alat bauran promosi yang terdiri dari 5 kiat utama. Hasil dari penulisan ini, kiranya dapat menjadi bahan refrensi bagi peneliti berikutnya.

Tourism in Indonesia is now an important thing for the increase of foreign exchange. This allows many potential tourist areas to make this a source of livelihood, on the grounds of helping the economy in the area. One spot that has a promising tourism potential is the marine tourism object "Pantai Puru" located in Hamlet VI, Merbaun Village, West Amarasi Subdistrict, Kupang District, East Nusa Tenggara. Puru Beach started to be inaugurated in order to become a public tourist attraction in May 2016, by the initiative of Merbaun Village community. Puru Beach is still managed by local people that formed in one group namely Sadar Wisata Group, which consisting of 12 people and directly led by the headman of Merbaun Village. In this regard, Sadar Wisata Group continues to find forms of communications on tourism marketing particularly within the Puru Becah, in order to attract many tourists. Related to the promotion of Puru Beach, there are several marketing communication theories used as a reference, those are Marketing Mix or marketing mix tool consisting of 7Ps, and also Promotion Mix or promotional mix tool consisting of 5 main tips. The results of this research are expected to be a reference material for the next researchers.