Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/16580
Title: | Kebijakan Luar Negeri Presiden Duterte dan Pengaruhnya terhadap Hubungan Bilateral Filipina-Amerika Serikat |
Authors: | Tatiwakeng, Spicah Virginia |
Keywords: | kerja sama Filipina-Amerika Serikat;Pemerintahan Duterte;Rational Choice Theory;Kebijakan Luar Negeri |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Program Studi Hubungan Internasional FISKOM-UKSW |
Abstract: | Sejak masa penjajahan hingga merdeka pada tahun 1946, hubungan bilateral Filipina dan AS tidak lepas dari pertentangan. Kondisi Filipina saat ini, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan keamanan, tidak dapat dipisahkan dari pengaruh Amerika Serikat, tidak terkecuali pada pemerintahan Duterte yang dimulai pada pertengahan tahun 2016. Namun berbeda dengan pemerintahan sebelumnya yang menjalin kerja sama yang begitu erat dengan AS, pemerintahan Duterte mengambil langkah-langkah baru dalam kebijakan luar negeri Filipina terutama yang berkaitan dengan AS. Bagi Duterte, Filipina sudah cukup lama bergantung kepada AS sehingga penting untuk melakukan “pemisahan” dari mitra tradisionalnya itu. Duterte lebih memilih melakukan perluasan dalam kerja sama dengan China, Rusia, dan Jepang dibandingkan dengan AS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kebijakan luar negeri Filipina pada masa Duterte, dengan mengangkat sejarah kedekatan kedua negara agar dapat lebih mudah melihat perbedaannya. Penelitian ini juga akan menjelaskan pengaruh dari kebijakan luar negeri Duterte terhadap hubungan bilateral Filipina-AS. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif sebagai pendekatan penelitian, serta teori Rational Choice dan Realisme Klasik Machiavelli, konsep kebijakan luar negeri dan kerja sama bilateral. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode studi kepustakaan melalui literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah bahwa kebijakan luar negeri Duterte yang tidak lagi bergantung pada AS berpengaruh baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi kedua negara. Dalam jangka pendek, dampaknya akan lebih dirasakan Filipina terutama dalam bidang militer dan ekonomi, maupun dampak bagi AS dalam bidang ekonomi terkait investasi BPO di Filipina. Bagi Filipina, berkurangnya pengaruh AS akan berdampak pada ketergantungan jangka panjang negara tersebut pada bantuan militer AS. Sedangkan bagi Amerika Serikat, kebijakan luar negeri Duterte yang saat ini mengarah pada peningkatan kerja sama dengan negara lain, seperti China, Rusia, dan Jepang, akan berdampak pada pengaruh politik AS tidak hanya di Filipina, namun juga di Asia Tenggara. Since the colonial period in 1899 till now, the bilateral relations between Republic of Philippines and United States cannot be avoided from opposition. The current situation of the Philippines, whether in economic, political, social, and security sectors, cannot be divided from the influences of the United States, including Duterte’s government that began in mid-2016. Unlike the previous governments that tied their foreign cooperation with the US, Duterte’s government takes new steps on the Philippines foreign policies that was related with the US. For Duterte, the Philippines has been under control of the United State for a long time, so it is important to declare a “separation” from Philippines’s traditional ally. Duterte preferred to enhance the cooperation with China, Russia, and Japan, than with the United State. This research aims to explain the Philippines foreign policy under Duterte that is different with the previous foreign policies by describing the history of both countries relations in the past, and the influences of the foreign policies for their bilateral relations. In this research the author uses qualitative method as research approach, and apply the Rational Choice theory and Classical Realism by Machiavelli, concepts of Foreign Policy and Bilateral Cooperation. To collect data, the author uses library research method. The author collects data from literatures that related to the research, such as books, journals, and online news. The result of this research is that Duterte’s Foreign Policy that he called as Independent Foreign Policy has a short-term and long-term effects on both countries. In short-term, the impact for the Philippines will be seen in military and economic sectors, while BPO investments in economic sector for the US. However, the long-term impacts, both countries will face their respective challenges. For the Philippines, diminishing of the US influences will cause on the country’s long-term dependence on US military aid. As for the US, Duterte’s foreign policies that currently aim to enhanced cooperation with China, Russia, and Japan, will impact the US political influences, not only in the Philippines but also in the Southeast Asia region. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/16580 |
Appears in Collections: | T1 - International Relations |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_372014019_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.79 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB I.pdf | BAB I | 355.97 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB II.pdf | BAB II | 998.38 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB III.pdf | BAB III | 274.72 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB IV.pdf | BAB IV | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB V.pdf | BAB V | 1.76 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_BAB VI.pdf | BAB VI | 212.43 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_372014019_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 602.94 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.