Studi Kasus Gout dan Faktor-Faktor Risikonya pada Penduduk di Kelurahan Lahendong, Kota Tomohon

Abstract

Awal teridentifikasi, gout diketahui sangat berhubungan dengan pola hidup mewah yakni pesta pora dan minuman beralkohol. Melalui studi patofisiologi terungkap bahwa insiden gout terjadi akibat gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh. Aspek ini sangat dipengaruhi oleh interaksi yang kompleks antara faktor lingkungan dan latar belakang genetik. Saat ini telah teridentifikasi sejumlah faktor risiko penyebab terjadinya insiden dan perkembangan gout diantanya obesitas, penggunaan obat diuretik, riwayat keluarga, gangguan ginjal serta sejumlah penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, kardiovaskuler dan sindrom metabolik. Melalui penelitian ini kami akan melihat hubungan gout dengan faktor-faktor resikonya pada kejadian gout di Kelurahan Lahendong, Kota Tomohon. Penelitian ini bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang terdiri atas 50 sampel penderita gout dan 50 sampel kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik consecutif sampling. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gout pada penduduk di Kelurahan Lahendong sangat berhubungan dengan faktor riwayat keluarga, konsumsi alkohol, dan pengguna obat diuretik. Berdasarkan hasil analisis multivariat terlihat bahwa faktor resiko gout paling kuat adalah penggunaan obat diuretik dengan nilai korelasi 11.017 pada p < 0.005

Early identified, gout is known to be associated with rich foods and excessive alcohol consumption. Through the pathophysiology study revealed that the incidence of gout occurs due to metabolic disorders of uric acid in the body. This aspect is strongly influenced by the complex interaction between environment factors and genetic background. Currently it has identified a number of risk factors associated with the occurrence and development of gout such as incidence of obesity, use of diuretic medications, family history, kidney disorders and a number of chronic diseases such as diabetes, hypertension, cardiovascular and metabolic syndrome. This research is analytic observation with cross sectional approach and aim to see gout relationship with risk factors on gout incident in Lahendong village, Tomohon city. The samples used in this study of 100 people consisting of 50 samples of gout patients and 50 control samples. Sample determination was done by consecutive sampling technique. The results of this study indicate that gout in residents in Lahendong Village is closely related to family history, alcohol consumption, and diuretic drug users. Based on the result of multivariate analysis showed that the most powerful gout risk factor was the use of diuretic drug with correlation value 11,017 at p <0.005