Kualitas Layanan, Persepsi Terhadap Sanksi, Kesadaran dan Sikap Dalam Mendorong Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Abstract

The government has the authority to collect taxes, including motor vehicle tax. This tax is one that contributes very high and has the potential to continually increase along with the increasing number of vehicles. The total respondents of this study were 596 people spread across seven districts and cities including Boyolali, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo, Surakarta and Wonogiri which were taken by purposive sampling method. Then the data were analyzed by descriptive statistical techniques. The results of the study stated that the Samsat Office was the majority choice of the taxpayer to make the payments, then the Mobile Samsat Car became the second alternative choice besides coming directly to the Samsat office. In general, taxpayers provide a positive assessment of aspects of service quality, motor vehicle tax sanctions and awareness in paying taxes. On the other hand, taxpayers do not have a strong commitment to pay PKB regularly. In addition, the driving factor for the interest in making the largest taxpayer pay the tax is because the taxpayer is afraid of fine

Monograf ini berusaha melakukan kajian untuk menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan pembayaran pajak kendaraan bermotor ini. Hasil dari kajian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kongkrit implementatif untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan pada gilirannya akan meningkatkan penerimaan dari pajak kendaraan bermotor. Kajian ini didahului dengan studi awal yang disebut dengan meta analisis. Studi ini merupakan studi atas berbagai referensi terkait dengan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Tujuan dari studi awal ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang diindikasi sebagai determinan ketidakpatuhan wajib pajak. Berdasarstudi awal, terdapat empat factor yang perlu dikaji lebih mendalam, meliputi kualitas layanan, persepsi terhadap sanksi, kesadaran membayar pajak, dan sikap