Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/17231
Title: | Subordinasi Laki-Laki pada Tayangan Sitkom: “Tetangga Masa Gitu?” |
Authors: | Patiallo, Virginia |
Keywords: | subordinasi;semiotika;gender;sitcom |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Program Studi Komunikasi FISKOM-UKSW |
Abstract: | Budaya patriarki merupakan pandangan yang menganggap laki-laki memiliki kekuasaan tertinggi dibanding perempuan, salah satunya dalam bentuk subordinasi. Subordinasi adalah bentuk ketimpangan gender yang menomorduakan perempuan karena dianggap tidak penting sedangkan laki-laki dianggap yang utama. Subordinasi seperti ini sudah sering terjadi di Indonesia, namun dalam tayangan sitcom “Tetangga Masa Gitu?” peneliti melihat adanya subordinasi yang terjadi pada laki-laki bukan pada perempuan seperti yang biasanya terjadi di Indonesia.
Sitcom “Tetangga Masa Gitu?” menceritakan tentang keseharian dua pasangan suami istri yang bertetangga. Dalam sitcom ini perempuan digambarkan lebih di atas daripada laki-laki. Untuk itu peneliti ingin meneliti sitcom ini dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran subordinasi laki-laki dalam tayangan sitcom “Tetangga Masa Gitu?”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekriptif dengan teori semiotika yaitu kode televisi John Fiske. Teknik pengambilan data yaitu dengan pengamatan dan kepustakaan.
Hasil penelitian yang didapatkan yaitu dalam sitcom “Tetangga Masa Gitu?” terjadi subordinasi laki-laki oleh perempuan yang digambarkan melalui kostum yang digunakan, kata-kata (verbal) yang diucapkan, bahasa non verbal, dan juga ekspresi yang ditunjukkan. Patriarchy culture is opinion which consider that men has higher position than women like subordination. Subordination is gender inequality that subordinates women because women are consideres unimportant while men are considered the main ones. Subordination like this has often happened in Indonesia, but in sitcom “Tetangga Masa Gitu?” researchers saw there is subordination to men by women not to women by men as usual. “Tetangga Masa Gitu?” is tell about daily life of two neighboring families. In this sitcom, women are portrayed as having a higher position than men. For this reason researchers want to researching this sitcom to find out how the subordination of men is portrayed in sitcom “Tetangga Masa Gitu?”. This research used descriptive qualitative method with semiotic theory which includes John Fiske’s codes of television. Data collection techniques is by observation and literature. The result of this research is that there was subordination of men by women in sitcom “Tetangga Masa Gitu?” which is portrayed through the costumes used, words, non-verb language, and the expressions. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/17231 |
Appears in Collections: | T1 - Communication |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_362014097_Judul.pdf | Halaman Judul | 2.27 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB I.pdf | BAB I | 720.4 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB II.pdf | BAB II | 632.49 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB III.pdf | BAB III | 426.08 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB IV.pdf | BAB IV | 571.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB V.pdf | BAB V | 1.74 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_BAB VI.pdf | BAB VI | 346.87 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_362014097_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 406.8 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.