Konstruksi Identitas Gereja Kristen Jawa (GKJ) Margoyudan di Surakarta

Abstract

Identitas merupakan hal penting sebagai penanda diri, kelompok, komunitas, bahkan masyarakat, bangsa dan negara. Identitas dibangun oleh relasi antara organisme, kesadaran individu dan struktur sosial yang tampak melalui tanda-tanda selera, kepercayaan, sikap dan gaya hidup. Untuk sebuah komunitas warga gereja (Pasamuwan Kristen) khususnya GKJ Margoyudan, konstruksi identitasnya bertumpu pada dua sisi yakni identitas internal dan dukungan identitas eksternal. Konstruksi identitas internal dibangun atas dasar sejarah panjang peran para Zending Pekabaran Injil dari Belanda, yang melahirkan identitas sebagai GKJ Margoyudan ciri khas persekutuan ke-Jawa-an tetapi bergerak sesuai dengan berbagai kesepakatan identitas sosial corak Eropa dalam dominasi kultur Jawa sebagai identitas utama dan gedung gereja sebagai identitas perekat Solidaritas. Dari sisi Eksternal, dukungan sinode GKJ sebagai pusat pekabaran injil serta dukungan pemerintah khususnya Jawa Tengah dalam upaya melestarikan budaya Jawa lewat nyanyian, bahasa, dan sebagainya yang juga menjadikan gedung gereja sebagai cagar budaya sehingga terasimilasi menjadi identitas sosial. Selain itu, penguatan penerimaan terhadap liyan juga terjadi karena peran sosial gereja dalam bidang pendidikan dan kesehatan dari sejarahnya hingga saat ini membuat GKJ Margoyudan dapat diterima di masyarakat luas sebagai suatu eksistensi identitas yang asimilasionis.