Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/17370
Title: | Ritual Nugal: Budaya Dayak Sisakng Dalam Perjumpaan dengan Iman Kristen |
Authors: | Naralyawan, Henderina |
Keywords: | Ritual;Masyarakat;Kekristenan;Konstruktif;Berungkat;Kalbar |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Magister Sosiologi Agama Program Pascasarjana FTEO-UKSW |
Abstract: | Ritual nugal merupakan salah satu tindakan religius masyarakat Dayak Sisakng saat akan menanam padi (menugal). Dalam ritual nugal, masyarakat akan mempersembahkan sesajian berupa makanan, minuman dan darah hewan bagi roh-roh leluhur sambil membaca mantera. Ritual nugal dilakukan dengan tujuan untuk memanggil semua roh leluhur yang dianggap baik yang diyakini dapat melindungi dan memberikan kesuburan bagi tanaman padi. Permasalahan yang terjadi ialah ketika ritual nugal diperhadapkan pada gereja, maka terdapat hal-hal tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Kekristenan yang mengarahkan agar umat hanya beriman kepada Allah, misalnya sesajian, mantera dan darah ayam sebagai simbol keselamatan padi. Pertentangan tersebut menyebabkan GPIB membuat program yang mengarahkan umat untuk tidak lagi melakukan ritual nugal. Namun, umat menilai bahwa gereja berupaya menghilangkan tradisi mereka. Tesis ini berjudul Ritual Nugal: Budaya Dayak Sisakng Dalam Perjumpaan Dengan Iman Kristen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan berupaya untuk menemukan relasi konstruktif antara ritual nugal Dayak Sisakng dalam perjumpaan dengan iman Kristen guna membangun teologi lokal GPIB di dusun Berungkat, Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan titik temu antara Kekristenan dan ritual nugal masyarakat Dayak Sisakng, diantaranya: pertama, ritual nugal dan ritual dalam Kekristenan keduanya merupakan praktik hidup sehari-hari. Kedua, ritual nugal maupun ritual dalam Kekristenan keduanya berfungsi sebagai wahana untuk membangun identitas sosial. Ketiga, ritual nugal maupun ritual dalam Kekristenan keduanya memiliki beberapa unsur, yakni: unsur material yang digunakan sebagai simbol; unsur nilai yang mengarahkan manusia untuk membangun relasi dengan pencipta, leluhur, alam dan sesama; dan unsur performance atau pertunjukan (gerak, suara dan kehadiran atau partisipasi). Titik temu tersebut menjadi salah satu alternatif pemikiran dalam berteologi lokal yang konstruktif untuk menjembatani ketimpangan pemikiran yang ada di tengah-tengah jemaat GPIB yang ada di dusun Berungkat, sehingga iman Kristen dapat dihayati dalam budaya lokal dan budaya lokal yang telah ditransformasi oleh Injil dapat menunjukkan nilai-nilai Injili dan menjadi kekuatan pembaharu di dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/17370 |
Appears in Collections: | T2 - Master of Religion Sociology |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T2_752016206_Judul.pdf | Halaman Judul | 1.35 MB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_BAB I.pdf | Bab I | 282.96 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_BAB II.pdf | Bab II | 325.32 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_BAB III.pdf | Bab III | 864.86 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_BAB IV.pdf | Bab IV | 335.45 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_BAB V.pdf | Bab V | 126 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 253.24 kB | Adobe PDF | View/Open |
T2_752016206_Lampiran.pdf | Lampiran | 1.38 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.