Subjective Well-Being Perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

Abstract

Menjalani hidup bahagia merupakan dambaan setiap orang. Dalam mewujudkannya, perlu untuk dilakukan evaluasi agar individu bisa mengetahui tingkat kebahagiaannya dan selanjutnya perlu adanya suatu usaha untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkannya. Kebahagiaan dalam ilmu psikologi positif diistilahkan sebagai Subjective Well-Being (SWB). SWB merupakan evaluasi kognitif (kepuasan hidup) dan afektif (afek positif dan negatif). Sebagai perawat yang bekerja di rumah sakit jiwa wajib untuk memiliki Subjective Well-being guna memaksimalkan pelayanan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat SWB pada perawat yang bekerja di bangsal jiwa RS. Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metode yang digunakan ialah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survey kuesioner evaluasi diri yang sudah paten (sudah di adaptasi, dimodifikasi, dan diubah ke dalam bahasa indonesia), guna untuk mengukur SWB. Kuesioner evaluasi diri meliputi adaptasi kuesioner Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) dan The Satisfaction With Life Scale (SWLS). Data diolah menggunakan menggunakan SPSS untuk mengukur persentase dan frekuensi untuk selanjutnya di presentasikan dalam bentuk tabel. Untuk tingkat well-being SPANE yang paling dominan adalah responden yang sering mengalami afek positif 183 orang atau sekitar 69,6% 183 dan memiliki kepuasaan hidup yaitu sebanyak 195 (74,1%) responden. Data ini menujukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengalami pengalaman memiliki perasaan positif secara ajeg dan memiliki perasaan yang puas.

Living a happy life is everyone's dream. In realizing it, it is necessary to do an evaluation so that individuals can know the level of happiness and then need an effort to maintain or even improve it. Happiness in positive psychology is termed the Subjective Well-Being (SWB). SWB is a cognitive evaluation (life satisfaction) and affective (positive and negative affect). As nurses who work in mental hospitals are required to have a Subjective Well-being to maximize service in the hospital. The purpose of this study was to find out and analyze the SWB level for nurses who worked in hospital mental wards. Soul Prof. Dr. Soerojo Magelang. The method used is quantitative descriptive approach to survey the self-evaluation questionnaire that has been patented (already adapted, modified, and changed into Indonesian), in order to measure SWB. The self-evaluation questionnaire included the adaptation of the Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) questionnaire and The Satisfaction With Life Scale (SWLS). The data is processed using SPSS to measure the percentage and frequency and then presented in table form. The most dominant level of SPANE well-being is respondents who often experience positive affect 183 people or around 69.6% 183 and have life satisfaction as many as 195 (74.1%) respondents. This data shows that the majority of respondents have experienced experiences of having positive feelings steady and having feelings of satisfaction.