Pemahaman Jemaat HKBP Dame terhadap Mandok Hata

Abstract

Masyarakat Batak Toba tidak bisa terlepas dari kebiasaan Mandok hata. Dalam kegiatan adat dan kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba menggunakan Mandok hata, terkhususnya dalam kegiatan ziarah kubur. Banyak pemahaman yang dimiliki masyarakat Batak Toba mengenai mandok hata dalam tradisi ziarah kubur. karena setiap orang memiliki tujuan yang berbeda dalam menggunakan mandok hata dalam tradisi ziarah kubur. Tulisan ini ingin memberikan pemahaman mandok hata dalam tradisi ziarah kubur berdasarkan pengenalan terhadap penafsiran tanda melalui teori semiotika, dengan menggunakan teknik wawancara yang melibatkan jemaat, penatua dan pimpinan HKBP Dame, penulis bisa mengentahui pemahaman yang dimiliki serta tujuan yang ingin dicapai setelah menggunakan mandok hata dalam tradisi zairah kubur. yang menarik adalah jemaat, penatua, dan pimpinan HKBP Dame menggunakan mandok hata dalam tradisi ziarah kubur dengan berlatar belakangkan iman Kristen, dengan pondasi dan pemahaman yang sudah dibentuk oleh gereja HKBP Dame terhadap jemaat mengenai tidak adanya hubungan antar orang mati dan orang hidup, mengarahkan jemaat untuk melakukan mandok hata dalam tradisi ziarah kubur berdasarkan iman Kristen.