Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.uksw.edu//handle/123456789/17931
Title: | Pola Interaksi Sosial antara Anak Otaku dengan Masyarakat Umum di Salatiga |
Authors: | Prasetya, Adit Wibi |
Keywords: | Anak Otaku;Interaksi Sosial |
Issue Date: | 2018 |
Publisher: | Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW |
Abstract: | Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pola interaksi antara anak otaku dengan masyarakat umum di salatiga. Pola interaksi sangatlah penting untuk kehidupan di masyarakat maupun di dalam sehari hari karena tanpa interaksi bisa salah bersikap atau berkata mengakibatkan membuat interaksi menjadi sangat menjadi tidak sesuai yang ingin dijadikan pembicaraan. interaksi sosial adalah hubungan manusia antara mahluk hidup antara sessama maupun terhadap hewan, tumbuhan dan manusia Otaku adalah istilah dari bahasa Jepang yang digunakan untuk mengacu kepada orang orang yang memiliki minat yang obsesif, biasanya dalam hal anime,manga dan video games. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan Subyek penelitian ini sejumlah 6 orang. Bertempat di Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara antara anak otaku dengan masyarakat, tehnik analisis menggunakan tehnik analisis data kualitatif yang mengutip menurut Miles dan Huberman (1984) dan dari hasil penelitian bahwa anak otaku kesulitan berinteraksi karena berbeda apa yang dijadikan diskusi dan juga anak-anak otaku tidak menyukai keramain lebih suka sendiri, jika dilihat dari interaksi bahwa anak otaku lebih dekat dengan sesama anak otaku, daripada dengan masyaraka. Oleh karena menurut anak otaku masyarakat akan memandang jelek atau aneh terhadap anak otaku, jika dilihat anak otaku memilki anti sosial terhadap masyarakat dan membuat anak otaku jarang berbicara kalau berkumpul dengan masyrakat, karena mereka takut akan dijadikan bahan pembicaraan dan di bully. Dilihat dari pandangan masyarakat, bahwa anak otaku cuek dengan keadaan membuat masyarakat bahwa anak otaku itu lebih suka menyendiri dan juga anak otaku tidak ingin kegiatannya terbuang sia-sia membuat interaksi antara masyarakat dengan anak otaku memilki perbedaan dunianya yang membuat perbatasan antara dunia masyarakat dengan anak otaku. Saran sebagai peneliti antara anak otaku dengan masyarakat harus mau saling berkomunikasi satu dengan yang lain. Agar ada mau saling terbuka, waktu penelitian bulan September 2017 sampai april 17 Mei 2018. |
URI: | http://repository.uksw.edu/handle/123456789/17931 |
Appears in Collections: | T1 - Guidance and Counseling |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
T1_132017701_Judul.pdf | Halaman Judul | 3.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_BAB I.pdf | Bab I | 360.1 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_BAB II.pdf | Bab II | 699.51 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_BAB III.pdf | Bab III | 315.83 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_BAB IV.pdf | Bab IV | 466.12 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_BAB V.pdf | Bab V | 213.5 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_Daftar Pustaka.pdf | Daftar Pustaka | 225.31 kB | Adobe PDF | View/Open |
T1_132017701_Lampiran.pdf | Lampiran | 607.47 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.