Keragaman Sumber Bahan Ajar dan Intensitas Penggunaannya dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Sosial pada Jurusan IPS di SMA Kota Salatiga

Abstract

KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Pemberlakuan KTSP antara lain dimaksudkan untuk member ruang gerak yang lebih leluasa bagi guru untuk menghimpun sendiri bahan ajar dari berbagai sumber yang relevan dengan pembentukan kompetensi peserta didik secara tujuan institusi yang terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Ingin mendeskripsikan tingkat keragaman sumber bahan ajar yang digunakan oleh guru kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS untuk memperkaya materi pengajaran IPS di SMA Kota Salatiga 2) Ingin mengetahui intensitas penggunaan masing – masing sumber bahan ajar oleh guru kelompok mata pelajaran ilmu sosial pada jurusan IPS SMA Kota Salatiga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif. Target penelitian adalah guru – guru ilmu sosial jurusan IPS di SMA kota Salatiga. Dengan jumlah responden tiga puluh empat. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sedangkan tekhnik analis data menggunakan analisis tabel silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 guru ilmu social pada jurusan IPS di SMA kota Salatiga 13 guru dapat dikatakan beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar , 15 guru dapat dikatakan cukup beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar dan 5 orang guru dapat dikatakan kurang beragam dalam penggunaan sumber bahan ajar. Penggunaan sumber bahan ajar yang sangat intens terdapat pada sumber bahan ajar internet, buku teks dan buku kurikulum. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan, 1) Peningkatan keragaman sumber bahan ajar khusunya lingkungan, jurnal dan laporan hasil penelitian,2) Penggunaan jurnal, laporan hasil penelitian, penerbitan berkala, lingkungan, serta media audiovisual lebih di intenskan 3)Sekolah agar berlangganan penerbitan berkala, 4) Sekolah disarankan agar menghadirkan pakar bidang studi dan nara sumber , 5) untuk mendapatkan data dan info yang lebih lengkap sebaiknya diadakan penelitian lanjut dengan populasi dan sampel yang lebih besar