Biosecurity : Strengthening Community Awareness and Capacity Building for Food Sovereignty

Abstract

Trade globalization generates wealth for countries exporting products but opens large pest and disease risk among different regions/countries. Lack of awareness about biosecurity and the limitations of farmers to optimize pest and disease management may affect yield decline up to 100% (economic loss). Wrong handling of OPTK (Quarantine Plant Pest) will actually have a negative impact on the environment. This paper analyzes how to involve farmer communities in mitigating the impacts of biosecurity threats and how to develop the capacities of farmers and institutions to manage biosecurity threats, to be able to compete in a global market-place and to be resilient in facing global competition. The method used is a case study and literature review.

Globalisasi perdagangan menghasilkan kekayaan bagi negara eksportir tetapi membuka risiko hama dan penyakit di antara berbagai daerah/negara. Kurangnya kesadaran tentang biosekuriti, dan keterbatasan petani untuk mengoptimalkan pengelolaan hama dan penyakit dapat mempengaruhi penurunan hasil hingga 100% (kerugian ekonomi) dan salah penanganan OPTK (Organisme Pengganggu Tanaman Karantina) akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan tinjauan pustaka. Makalah ini menganalisis bagaimana melibatkan komunitas petani dalam mengurangi dampak ancaman biosekuriti dan bagaimana mengembangkan kapasitas petani dan lembaga untuk mengelola ancaman biosekuriti, untuk dapat bersaing di pasar global dan bagaimana bertahan menghadapi persaingan global.