Kajian Teologi Kontekstual Perubahan Bentuk Persembahan Kerja Rani di GBKP Runggun Yogyakarta

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang perubahan bentuk persembahan Kerja Rani di GBKP Runggun Yogyakarta. Dalam bahasa Indonesia Kerja Rani berarti Kerja = Pesta; Rani = Panen, sebuah perayaan yang dilaksanakan dengan mengumpulkan hasil panen terbaik oleh jemaat (profesi petani) sebagai persembahan kepada Allah. Perayaan Kerja Rani dilaksanakan setiap pertengahan tahun dan bertepatan dengan waktu panen pada umumnya dan saat ini terjadi perubahan bentuk persembahan yang dilatarbelakangi oleh perubahan bentuk hasil yang diperoleh jemaat dari pekerjaan mereka. Perubahan bentuk persembahan Kerja Rani di GBKP Runggun Yogyakarta sesuai dengan teori Stephen B Bevans yaitu Model Terjemahan, yang menjelaskan bahwa proses menafsir tidak harus dilakukan secara harafiah dan menterjemahkan kata-kata, namun menjadi jembatan untuk memahami dan menemukan makna atas sebuah realitas agar relevan dan dapat diaplikasikan dalam konteks masa kini. Hal tersebut sesuai dengan perayaan Kerja Rani di GBKP Runggun Yogyakarta yang mengalami perubahan bentuk persembahan yang awalnya menggunakan hasil panen berubah dengan menggunakan materi atau gaji. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif yang menguraikan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif, sedangkan pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan melaksanakan observasi secara langsung dengan narasumber yang berpengaruh dalam pelaksanaan Kerja Rani di GBKP Runggun Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini merupakan kajian yang mengulas tentang pemahaman jemaat tentang perubahan persembahan yang kontekstual dan menggali makna dari perayaan Kerja Rani yang kontekstual. Melalui refleksi dan memberikan pemahaman kontekstualisasi, maka jemaat akan memahami bahwa memberikan persembahan yang terbaik kepada Tuhan adalah hal yang sangat penting, karena semua yang ada di bumi adalah pemberian Tuhan. Meskipun ada perubahan dalam kemasan perayaannya, hal tersebut tidak akan mengubah esensi dari makna perayaan yang sesungguhnya.