Pertimbangan Hakim dalam Perkara Nomor: 111/PID.SUS/2017/PN.SAG terhadap Pengguna Narkotika yang Digunakan sebagai Obat

Abstract

Di Indonesia peredaran dan penggunaan narkotika di nilai cukup tinggi. Hal ini dilihat dari jumlah penyalahgunaan narkotika di Indonesia yang sudah menjalar keberbagai kalangan masyarakat dari kalangan masyarakat ekonomi kelas atas sampai kebawah, bahkan peredarannya sendiri sudah menjalar kesemua umur dari anak di bawah umur sampai pada orang dewasa. Pada dasarnya. Narkotika pada dasarnya adalah obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian dengan judul “Pertimbangan Hakim Dalam Perkara Nomor: 111/PID.SUS/2017/PN.SAG Terhadap Pengguna Narkotika Yang Digunakan Sebagai Obat”, memiliki rumusan masalah apakah pertimbangan Hakim dalam memutus perkara Nomor: 111/PID.SUS/2017/PN.SAG sudah tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam memutus perkara Narkotika untuk kebutuhan pengobatan sudah sesuai dengan hukum yang berlandaskan keadilan atau hanya mengacu pada hukum positifnya saja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normative yang mana meletakkan hokum sebagai sebuah bangunan system norma, mengenai asas – asas, norma, kaidah dari peraturan perundang – undangan, putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin (ajaran). Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Dalam pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negari Sanggau sesuai fakta-fakta yang tejadi di dalam persidangan tidak dipertimbangkannya unsur daya paksa Overmacht yang dapat dijadikan terdakwa sebagai alasan pengahapus pidana karena perbuatan terdakwa menanam dan menggunakan Narkotika Golongan I jenis tanaman Ganja digunakan untuk pengobatan istrinya yang terkena penyakit Syringomelia telah dikesampingkan oleh Majelis Hakim.