Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Penjualan Padi Sistem Tebasan dan Non Tebasan pada Petani Padi Sawah di Desa Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang

Abstract

Padi merupakan komoditas utama bagi mayoritas petani di Desa Pojoksari Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, sehingga dibutuhkan sistem pemasaran padi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan (1) memperoleh gambaran tentang penjualan padi dengan sistem tebasan dan non tebasan pada petani padi sawah. (2) menganalisis pengaruh faktor sosial ekonomi yang meliputi usia, pendidikan, pengalaman petani, luas lahan, dan jumlah tenaga kerja, terhadap penjualan padi dengan sistem tebasan dan non tebasan pada petani padi sawah. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan 60 sampel terdiri dari tebasan 30 orang dan non tebasan 30 orang menggunakan Simple Random Sampling Metode analisis data menggunkkan regresi logistik. Hasil analisis regresi logistik menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan padi sistem tebasan dan non tebasan pada petani padi sawah adalah tingkat pendidikan, pengalaman petani, dan jumlah tenaga kerja.

Rice is the main commodity for the majority of farmers in Pojoksari Village, Ambarawa District, Semarang Regency, so that a suitable rice marketing system is needed. This study aims (1) to obtain an overview of the sale of rice with a tebasan and non-tebasan system for lowland rice farmers. (2) analyze the influence of socio-economic factors including age, education, farmer experience, land area, and number of workers, on the sale of rice with a tebasan and non-tebasan system for lowland rice farmers. The research method used a descriptive method with a quantitative approach with 60 samples consisting of 30 people tebasan and 30 non-tebasan people using Simple Random Sampling Methods of data analysis using logistic regression. The results of the logistic regression analysis showed that the factors that influenced the sale of rice from the tebasan and non-tebasan system in lowland rice farmers were the level of education, farmers' experience, and the number of workers.