Pengaruh Interval Penyiraman dan Dosis Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril)

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pertanian yang dibutuhkan di Indonesia baik sebagai bahan pangan, pakan ternak maupun bahan baku industri. Untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, kedelai banyak dikonsumsi dalam berbagai bentuk produk olahan. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan akan kedelai. Namun, produktivitas tanaman kedelai di lapangan belum mampu memenuhi angka kebutuhan masyarakat dan cekaman kekeringan menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas kedelai. Untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya air dalam budidaya tanaman kedelai, dibutuhkan praktek penggunaan air secara efisien tanpa menurunkan hasil/tanaman, salah satunya dengan melakukan pengaturan interval penyiraman dan penggunaan bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interval penyiraman dan dosis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang dilakukan di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang pada bulan Maret–Juni 2018. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 15 kombinasi perlakuan antara interval penyiraman (penyiraman setiap 2, 4, 6, 8 dan 10 hari) dan dosis bahan organik (0, 10 dan 20 ton/ha). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan interval penyiraman 2 hari dan dosis bahan organik 20 ton/ha memberikan pertumbuhan dan hasil tertinggi. Berat berangkasan kering dan bobot biji kering tertinggi diperoleh pada perlakuan interval penyiraman 2 hari (dosis bahan organik 20 ton/ha) dengan nilai masing-masing 16,90 g dan 23,10 g. Sedangkan efisiensi penggunaan air tertinggi sebesar 0,41 g/L diperoleh pada kombinasi perlakuan interval penyiraman 4 hari (dosis bahan organik 20 to/ha) menghasilkan bobot biji kering/tanaman 18,85 g.

Soybean is known as the agricultural commodity needed in Indonesia as food, animal feed and industrial raw materials. Many people who consume soybeans to fulfill their nutritious’ needs in many kinds of products and it makes a lot of soybeans are needed. But, the productivity of the soybean plant has not been able to meet the number of society needs in the field. Also, drought is one of the factors that cause low soybean productivity. The practice of using water efficiently without reducing yield or plants can be done to overcome the problem of limited water resources in soybean cultivation. One of the solutions is to set the watering interval and the use of organic material. The purpose of the research to know the effect of watering interval and the dose of organic material on the growth and the yield of soybean plants that had been done in Bancak District, Semarang Regency on March until June 2018. The experimental design used was a randomized group design that consists of 15 treatments combinations between the watering interval (the watering is done every 2,3,6,8, and 10 days) and the dose of organic material (0,10 and 20 tons/ha). Each of the treatment combinations is repeated 3 times. The results of the research showed that the treatment combination for 2 days of watering intervals and 20 tons/ha of the organic material dose was the highest growth and yield. The weight of dry stover and dry seeds were the highest when the watering interval (20 tons/ ha of organic material) is done with the value of 16,90 gram and 23,10 gram. Meanwhile, the highest water used efficiency is 0,41 g / L is obtained to the treatment combinations of watering interval for 4 days (dose of organic material 20 tons/ha) produced the weight of dry seed or plant 18,85 gram.